KPP PRATAMA TANJUNG REDEB

Masuk Daftar Sasaran, Pengusaha Sembako Ini Didatangi Petugas Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 16 November 2023 | 12:30 WIB
Masuk Daftar Sasaran, Pengusaha Sembako Ini Didatangi Petugas Pajak

Ilustrasi.

TANJUNG REDEB, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Redeb menggelar kunjungan kerja (visit) ke alamat wajib pajak yang masuk dalam Daftar Sasaran Penyuluhan Terpilih (DSPT) pada 23 Oktober 2023.

Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung Redeb Wiwin Mardjiyati mengatakan kunjungan kerja tersebut dilakukan dalam rangka memberikan penyuluhan kepada wajib pajak secara langsung atau one on one.

“Kami juga akan memberikan asistensi kepada wajib pajak untuk melakukan pelaporan SPT Tahunan untuk dua tahun terakhir,” katanya seperti dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Kamis (16/11/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Berdasarkan data yang dimiliki KPP Pratama Tanjung Redeb, lanjut Wiwin, wajib pajak bersangkutan belum menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh selama 2 tahun terakhir. Untuk itu, petugas pajak berkunjung untuk memberikan edukasi.

Selain itu, lanjutnya, wajib pajak yang dikunjungi juga merupakan sasaran utama untuk diberikan edukasi perpajakan dengan perubahan perilaku yang diutamakan bagi wajib pajak yang memiliki risiko kepatuhan tinggi.

Tak hanya membantu wajib pajak melakukan pelaporan SPT Tahunan PPh selama dua tahun terakhir, petugas pajak dari KPP Pratama Tanjung Redeb juga menjelaskan sederet kewajiban perpajakan atau administrasi perpajakan yang harus dilaksanakan.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

“Karena wajib pajak memiliki usaha sembako maka tergolong sebagai wajib pajak usahawan. Jika omzet dalam satu tahun kurang dari Rp500 juta, tidak wajib membayar pajak. Namun, pelaporan SPT Tahunan harus tetap dilaksanakan,” jelas Wiwin.

Merujuk pada SE-05/PJ/2022, kunjungan (visit) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai DJP yang ditugaskan untuk mendatangi tempat tinggal, tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu dan memiliki kaitan dengan wajib pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN