Karangan bunga, mainan dan benda lainnya diletakkan di tugu peringatan bagi korban penembakan brutal di sekolah dalam kurun waktu satu dekade yang menyebabkan 19 anak dan 2 guru tewas di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, Minggu (29/5/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Veronica G. Cardenas/RWA/djo
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Anggota Kongres AS mengusulkan pengenaan pajak sebesar 1.000% atas senjata api kategori senapan serbu.
Usulan pengenaan pajak sebesar 1.000% ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus penembakan massal di AS yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Rancangan undang-undang ini adalah opsi kebijakan baru yang dapat dipertimbangkan untuk mereformasi aturan kepemilikan senjata dan untuk menyelamatkan banyak nyawa," ujar Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Don Beyer seperti dilansir thehill.com, dikutip Selasa (7/6/2022).
Bila diberlakukan, pajak sebesar 1.000% atas senapan serbu akan dikenakan atas produsen dan importir. Institusi pemerintah seperti kepolisian dan militer akan dikecualikan dari kewajiban pajak ini.
Saat ini, harga senapan serbu AR-15 di AS mencapai US$500 hingga US$2.000. Dengan pajak sebesar 1.000%, harga AR-15 diekspektasikan naik senilai US$5.000 hingga US$20.000.
Beyer mengatakan usulan pajak 1.000% atas senapan serbu ini dapat menjadi titik temu atas perbedaan pandangan antara Partai Demokrat dan Partai Republik mengenai ketentuan kepemilikan senjata.
Akibat penembakan yang terjadi di Uvalde, Texas dan beberapa lokasi lainnya, Partai Demokrat mengusulkan pembatasan atas kepemilikan senapan serbu seperti AR-15 dan sejenisnya.
Merespons sikap Partai Demokrat tersebut, para anggota Kongres AS dari Partai Republik menyatakan kepemilikan senjata adalah hak konstitusional setiap warga negara AS yang dijamin oleh Second Amendment. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.