BEA MASUK

Malaysia Setop Investigasi Antidumping, Ini Kata Mendag Lutfi

Dian Kurniati | Rabu, 23 Juni 2021 | 14:00 WIB
Malaysia Setop Investigasi Antidumping, Ini Kata Mendag Lutfi

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah Malaysia resmi menghentikan penyelidikan antidumping atas impor produk polyethylene terephthalate (PET) asal Indonesia.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan penghentian penyelidikan telah dipublikasikan dalam dokumen Federal Government Gazette tentang Notice of Negative Final Determination. Dia meyakini produk PET Indonesia akan makin bersaing di Malaysia ke depannya.

"Ini memastikan peluang ekspor PET Indonesia terbuka dan siap bersaing di pasar Malaysia. Kami berharap peluang ini dapat dimanfaatkan oleh para produsen dan eksportir Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (23/6/2021).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Lutfi menuturkan produk PET Indonesia tidak menyebabkan kerugian material pada industri dalam negeri Malaysia yang memproduksi produk serupa. Selain Indonesia, penyelidikan antidumping produk PET dari China, Korea, dan Vietnam juga dihentikan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, kinerja ekspor produk PET Indonesia ke Malaysia dengan kode HS 3907.61.0000, 3907.69.1000, dan 3907.69.9000 selama periode 2016 sampai 2020 mengalami tren penurunan sebesar 12,04%. Nilai ekspor tertinggi dicapai pada 2016, senilai US$2,5 juta, sedangkan nilai ekspor terendah tercatat pada 2020 sebesar US$1 juta.

Sementara itu, Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana menyebut upaya yang dilakukan Kemendag membuahkan hasil positif dengan dihentikannya penyelidikan antidumping oleh otoritas Malaysia.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

"Kemendag telah mengupayakan pengamanan akses pasar dengan melakukan pembelaan terhadap produk PET kepada otoritas Malaysia. Hasilnya, otoritas Malaysia tidak menemukan kerugian yang disebabkan produk asal Indonesia," ujarnya.

Otoritas Malaysia dinilai telah bekerja secara profesional dan adil dalam penyelidikan PET tersebut. Sikap tersebut juga menjadi hal positif di tengah maraknya penggunaan instrumen trade remedies oleh beberapa negara mitra dagang untuk melindungi pasar dalam negerinya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar