RAPBN 2025

Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025, Tapi Tidak Didetailkan

Muhamad Wildan | Sabtu, 17 Agustus 2024 | 10:30 WIB
Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025, Tapi Tidak Didetailkan

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kiri) meninjau simulasi program makan bergizi gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). Program makan bergizi gratis masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebagai upaya pemerintah mempersiapkan generasi emas Indonesia sejak dini. ANTARAFOTO/Maulana Surya.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah melalui RAPBN 2025 mengusulkan anggaran belanja untuk program makan siang gratis, kini bernama makan bergizi gratis, senilai Rp71 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan detail terkait program makan bergizi gratis tersebut masih terus disempurnakan oleh tim khusus.

"Tujuannya adalah untuk menciptakan anak yang cerdas. Multiplier ekonomi di lokal juga akan ditekankan, yaitu UMKM yang makin berdaya, dan ekonomi daerah bisa bergerak," ujar Sri Mulyani, dikutip Jumat (16/8/2024).

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai program makan bergizi gratis, Sri Mulyani mengaku tidak memiliki kewenangan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait program ini. Makan bergizi gratis adalah program yang diusung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Baca Juga:
WP Keluhkan soal Penggunaan Coretax DJP, Begini Tanggapan Anggota DPR

"Rp71 triliun [makan bergizi gratis] siapa yang akan meng-execute? Nanti akan diumumkan sendiri oleh Bapak Presiden Terpilih, atau nanti akan ada siapa yang mengungkapkan secara detail," ujar Sri Mulyani.

Terpisah, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui program makan bergizi gratis tidak dimasukkan ke secara mendetail ke dalam RAPBN 2025. "Ya memang tidak dimasukkan detail juga. Ada beberapa juga yang enggak dimasukkan detail. Kan gitu," ujar Dasco.

Untuk diketahui, program makan bergizi gratis adalah salah satu dari beberapa program yang dijanjikan oleh Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sepanjang masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pada tahun pertama pertama, program ini akan diprioritaskan untuk dilaksanakan di daerah-daerah yang membutuhkan. Program ini juga diklaim tidak akan memperlebar defisit anggaran. Pada RAPBN 2025, pemerintah pemerintah mengusulkan defisit anggaran sebesar 2,53% dari PDB atau senilai Rp616,2 triliun. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Januari 2025 | 10:30 WIB CORETAX SYSTEM

WP Keluhkan soal Penggunaan Coretax DJP, Begini Tanggapan Anggota DPR

Jumat, 24 Januari 2025 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Capai Target 2024, Kanwil DJP Jakarta Barat Kumpulkan Rp64,7 Triliun

Jumat, 24 Januari 2025 | 08:52 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis

Kamis, 23 Januari 2025 | 18:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA UTARA

Kanwil DJP Jakarta Utara Berhasil Realisasikan Target Pajak 2024

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor