SPANYOL

Lockdown Lagi, Dana Bantuan Pemerintah Rp11 Triliun Dikucurkan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 13 November 2020 | 17:45 WIB
Lockdown Lagi, Dana Bantuan Pemerintah Rp11 Triliun Dikucurkan

Ilustrasi. Seseorang mengendarai sepeda di depan api saat aksi protes menentang penutupan bar dan pusat olahraga, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Barcelona, Spanyol, Jumat (30/10/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce/HP/djo

MALAGA, DDTCNews – Keputusan Pemerintah Spanyol untuk kembali menutup kegiatan usaha restoran dan bar mendapat protes keras dari pelaku usaha. Insentif tambahan pun ditawarkan sebagai solusi masalah.

Presiden wilayah otonom Andalusia Juanma Moreno mengatakan pemerintah akan merespons tuntutan pelaku usaha tersebut seiring dengan kembali berlakunya pembatasan sosial yang menutup kegiatan restoran dan bar.

Nanti, pemerintah menyediakan insentif senilai ‎€660 juta atau Rp11 triliun. "Dana sebesar ‎€660 juta akan disisihkan untuk membantu kondisi finansial usaha kecil dan menengah yang terkena dampak situasi Covid-19," katanya dikutip Jumat (13/11/2020).

Baca Juga:
Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

Moreno menyebutkan tambahan dosis insentif tersebut terdiri dari tiga komponen kebijakan. Ketiga komponen tersebut adalah kebijakan insentif pajak, hibah dan pinjaman lunak bagi pelaku usaha terdampak pandemi Covid-19.

Komitmen baru pemerintah wilayah otonom Andalusia tersebut untuk meredam aksi protes besar-besaran pelaku usaha di Malaga yang merupakan kota besar di wilayah Andalusia. Protes tersebut melibatkan ribuan orang yang menjalankan usaha restoran, bar dan hotel.

Presiden asosiasi restoran di Malaga, Javier Frutos mengatakan kebijakan karantina wilayah sangat merugikan pelaku usaha jasa seperti hotel dan restoran. Menurutnya, pelaku usaha di Malaga sudah mulai memutar kegiatan bisnis karena sudah tidak ada lagi dana bantuan dari pemerintah.

Baca Juga:
Ajukan SKB Hibah dari Orang Tua ke Anak, Harus Pakai Akun Coretax

Menurutnya, kembali berlakunya jam malam di Spanyol akan memukul kegiatan usaha lebih dalam. Pasalnya, pelaku usaha sama sekali tidak mendapatkan perlindungan dari kebijakan baru pemerintah tersebut untuk menghentikan penyebaran virus.

"Mereka [pemerintah] mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang ditinggalkan. Tapi kami telah ditinggalkan karena sama sekali tidak terlindungi dan tidak mendapatkan bantuan," imbuhnya seperti dilansir euroweeklynews.com. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

13 November 2020 | 22:52 WIB

Memang situasi saat ini membuat dilematis. Disatu sisi masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidupnya, disatu sisi adalah PR pemerintah mencari jalan keluar yg paling baik. Bagaimanapun keputusannya, masyarakat berhak untuk memperjuangkan kehidupannya entah dengan tetap membuka usaha, atau dengan bantuan pemerintah. Semoga keadaan cepat pulih dan semua hal berjalan lancar seperti semula

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan