AKREDITASI

LAMSPAK Bahas Instrumen Penyusunan Akreditasi, PERTAPSI Beri Saran Ini

Redaksi DDTCNews | Senin, 20 Februari 2023 | 18:13 WIB
LAMSPAK Bahas Instrumen Penyusunan Akreditasi, PERTAPSI Beri Saran Ini

Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial, Politik, Administrasi dan Komunikasi (LAMSPAK) menyelenggarakan workshop Penyusunan Instrumen Akreditasi LAMSPAK. Acara digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

YOGYAKARTA, DDTCNews – Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial, Politik, Administrasi dan Komunikasi (LAMSPAK) menyelenggarakan workshop pada Kamis-Sabtu (16-18/2/2023). Workshop Penyusunan Instrumen Akreditasi LAMSPAK itu digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Dihadiri oleh 41 orang perwakilan dari asosiasi/kampus, acara ini bertujuan untuk menjaring berbagai aspirasi penyusunan instrumen akreditasi LAMSPAK. Masukan dan saran asosiasi terkait dengan instrumen generik/umum serta perinci program studi.

Perkumpulan Tax Center dan Akademisi Pajak Seluruh Indonesia (PERTAPSI) diundang untuk memberi saran. Ketua Bidang Organisasi PERTAPSI Doni Budiono hadir sebagai perwakilan. Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), ujarnya, diharapkan bisa memperbaiki sistem akreditasi kampus pada masa depan.

Baca Juga:
Mahasiswa UII! Yuk Ikut Pembekalan Softskill dan Tips Magang di DDTC

“Saat ini banyak lulusan dari kampus dengan akreditasi unggul setelah masuk dunia kerja tidak mampu menyelesaikan persoalan yang diperlukan dalam praktik sehingga perlu perbaikan dari penilaian akreditasi kampus,” kata Doni.

Dalam kesempatan itu, Doni juga menyoroti penilaian akreditasi untuk mengukur keberhasilan akademik dari kampus. Menurutnya, instrumen akreditasi seperti kurikulum, kualitas pengajar, dan fasilitas kampus tidak cukup sebagai tolak ukur menentukan suatu akreditasi.

Doni berpendapat perlunya suatu instrumen yang mampu menilai kebutuhan mahasiswa setelah lulus. Tujuannya agar materi yang disampaikan dalam perkuliahan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa saat kelak menghadapi dunia kerja.

Baca Juga:
Daftar Peringkat Kampus Terbaik di Kompetisi Tax Genius Battle

Khusus untuk kurikulum pajak, Doni menilai pajak menjadi salah satu contoh keilmuan yang multidisiplin ilmu. Menurutnya, belajar pajak tidak cukup dengan menguasai satu keilmuan. Penguasaan keilmuan lain yang bersinggungan sangat diperlukan.

“Pajak bisa masuk ke dalam FIA, hukum, ekonomi, akuntansi, manajemen, dan disiplin ilmu lainnya,” imbuh Doni.

Luasnya cakupan ilmu yang harus dikuasai, sambungnya, mendorong kebutuhan redesain kurikulum pajak. Selain itu, para dosen juga perlu untuk mengambil sertifikasi atau melakukan upgrade keilmuan yang dimiliki.

Baca Juga:
Pengumuman! Ini 3 Pemenang Kuis Tax Genius Battle Batch 3

“PERTAPSI hadir untuk membantu para dosen dapat melakukan upgrade keilmuan dan mendorong dosen untuk mengambil sertifikasi yang diperlukan,” ungkapnya.

Sebagai solusi pendukung hal tersebut, dia juga mendorong kampus yang melakukan MoU dengan asosiasi profesi untuk melakukan evaluasi kerja sama yang dilakukan. Doni mengatakan perlu ada tolak ukur realisasi kerja sama asosiasi profesi dengan kampus atau program studi yang relevan.

“Agar kerja sama bukan hanya formalitas MoU, melainkan ada kerja sama yang sungguh-sungguh terjalin. Ini supaya baik dosen maupun praktisi dapat saling belajar. Secara khusus, mahasiswa juga mendapatkan perspektif keilmuan dan praktik,” ujar Doni.

Sebagai informasi, LAMSPAK diinisiasi oleh organisasi program studi ilmu politik, ilmu pemerintahan, administrasi publik, dan asosiasi profesi. Legalitas LAMSPAK sendiri diatur dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi jo. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 08:27 WIB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

Mahasiswa UII! Yuk Ikut Pembekalan Softskill dan Tips Magang di DDTC

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:51 WIB KUIS PAJAK

Daftar Peringkat Kampus Terbaik di Kompetisi Tax Genius Battle

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:42 WIB KUIS PAJAK

Pengumuman! Ini 3 Pemenang Kuis Tax Genius Battle Batch 3

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:27 WIB AGENDA PAJAK

FIA UI Gelar Seminar Perpajakan, Bahas Badan Penerimaan Negara

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja