Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021).
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga November 2021 mencapai Rp232,3 triliun atau 108% dari target yang ditetapkan pada tahun ini sejumlah Rp215 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan bea dan cukai tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 27%. Menurutnya, pertumbuhan tersebut didorong kinerja positif seluruh komponen penerimaan.
"Saat ini, kami sudah mengumpulkan penerimaan sejumlah Rp232,3 triliun dari bea cukai. Sudah melewati target APBN kita, yaitu sebesar 108%," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021).
Sri Mulyani menuturkan kinerja penerimaan cukai yang positif disebabkan kebijakan penyesuaian tarif dan pengawasan di bidang cukai yang efektif. Selain itu, pembukaan daerah tujuan wisata juga turut meningkatkan penerimaan cukai.
Khusus pada cukai hasil tembakau, realisasi penerimaannya menunjukkan kinerja positif walaupun produksinya melambat. Penerimaannya hingga November 2021 mencapai Rp161,7 triliun atau naik 11%. Adapun kinerja produksi hasil tembakau tercatat 290,8 miliar batang, naik 2%.
Untuk bea masuk, lanjut menkeu, realisasi penerimaan tumbuh 18% karena dipengaruhi tren kinerja impor nasional yang terus meningkat. Pada November 2021 saja, realisasinya mencapai Rp3,52 triliun atau tumbuh 54%.
Pada bea keluar, penerimaannya tumbuh 819,49% didorong peningkatan volume ekspor dan harga komoditas tembaga, bauksit, dan produk kelapa sawit.
"Yang melonjak sangat tinggi, hingga 8 kali lipat adalah bea keluar karena volume ekspor," ujar Sri Mulyani. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.