Wisatawan mancanegara membawa papan selancar di Pantai Canggu, Badung, Bali, Kamis (27/8/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
JAKARTA, DDTCNews—Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Juli 2020 sebanyak 159.760 kunjungan, atau turun 89,12% dari periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kunjungan wisman pada Juli tersebut hanya naik 0,95% ketimbang bulan sebelumnya. Menurutnya, pemulihan sektor pariwisata Indonesia akan sulit ketika masih ada pandemi virus Corona.
"Tampaknya untuk pariwisata kita butuh waktu lama untuk recovery ke posisi normal," katanya melalui konferensi video, Selasa (1/9/2020).
Secara kumulatif, jumlah wisman yang berkunjung sepanjang Januari-Juli 2020 mencapai 3,25 juta wisman atau turun 64,64% dari jumlah wisman yang berkunjung pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 9,18 juta wisman.
Jumlah wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara pada Juli 2020 mencapai 1.406 wisman, turun 99,59% dari periode yang sama tahun lalu. Adapun Bandara Soekarno-Hatta Banten tercatat melayani 3.119 wisman.
Jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut pada Juli 2020 menurun hingga 83,99% menjadi 49.860 wisman dari wisman yang berkunjung pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 311.430 wisman.
Penurunan ini terjadi di seluruh pintu masuk laut, kecuali Pelabuhan Tanjung Benoa Bali yang naik 138,46%. Persentase penurunan paling kecil tercatat di Pelabuhan Batam Kepulauan Riau sebesar 98,81%.
Sementara itu, wisman yang berkunjung melalui pintu masuk darat pada Juli 2020 mengalami penurunan 41,47% menjadi 105.860 wisman dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 180.870 wisman.
Penurunan paling kecil terjadi di pintu masuk darat yaitu Entikong Kalimantan Barat sebesar 98,49%, diikuti pintu masuk Aruk Kalimantan Barat 99,72%.
Selanjutnya, jumlah wisman dari Timor Leste mencatatkan kunjungan terbanyak ketimbang negara-negara lainnya yaitu sebanyak 85.280 wisman. Disusul, Malaysia sebanyak 58.610 kunjungan dan China sebanyak 2.750 kunjungan.
Jumlah wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah mencatatkan penurunan paling tajam yaitu hingga 99,54%. Adapun persentase penurunan paling kecil terjadi pada wisman yang datang dari wilayah Asia selain Asean sebesar 81,15%.
"Ini perlu menjadi perhatian karena akan berdampak pada kegiatan pendukung pariwisata, seperti tingkat hunian kamar, makanan, akomodasi, dan sebagainya," ujar Suhariyanto. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.