PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Kuartal II/2021, Jokowi: Ekonomi Paling Tidak Harus Tumbuh di Atas 7%

Dian Kurniati | Kamis, 15 April 2021 | 10:11 WIB
Kuartal II/2021, Jokowi: Ekonomi Paling Tidak Harus Tumbuh di Atas 7%

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021, Rabu (14/4/2021). 

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 setidaknya harus mencapai 7% agar upaya pemerintah mengerek PDB lebih mudah pada kuartal-kuartal berikutnya.

Jokowi mengatakan pemerintah saat ini terus berupaya keras untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Dia juga mengingatkan upaya pemulihan ekonomi tersebut membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah

"Kita harus bisa meningkatkan [pertumbuhan ekonomi] paling tidak di atas 7% di kuartal II. Bukan barang mudah, bukan sesuatu yang mudah," katanya dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Presiden menilai upaya mengeluarkan Indonesia dari resesi akan lebih ringan jika dikerjakan bersama dengan pemerintah daerah. Jika ekonomi bisa tumbuh 7% pada kuartal II/2021, ia optimistis upaya memacu pertumbuhan ekonomi pada kuartal-kuartal berikutnya akan lebih mudah.

Menurutnya, terdapat sejumlah langkah yang bisa dilakukan pemda untuk mendukung pemulihan ekonomi. Pertama, membuka banyak lapangan kerja melalui program padat karya tunai yang didanai APBD. Kedua, mempercepat belanja sosial.

Ketiga, memberikan dukungan penuh kepada investasi baru dan mendorong investor yang telah ada untuk mengembangkan usahanya. Investasi akan menjadi kunci penting untuk mengerek pertumbuhan ekonomi di daerah selain ekspor.

Baca Juga:
Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

"Kunci pertumbuhan ekonomi nasional, kan, dari agregat pertumbuhan ekonomi daerah. Kalau pertumbuhan ekonomi daerah tidak naik, artinya juga pertumbuhan ekonomi nasional tidak akan meningkat," ujar presiden.

Jokowi menambahkan kinerja kuartal II/2021 akan menjadi penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini. Apabila momentum tersebut terlewati, ia khawatir proses pemulihan ekonomi akan semakin berat ke depannya.

"Hati-hati. Kuartal II tahun ini sangat menentukan sekali. Pertumbuhan ekonomi kita bisa melompat naik atau tidak. Kalau tidak, kuartal berikutnya kita betul-betul akan sangat berat," tuturnya.

Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada ksiaran 4,5% sampai dengan 5,3%. Pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -2,07% terimbas dampak pandemi Covid-19. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan