Grafik perkembangan harga beras.
JAKARTA, DDTCNews - Beras termasuk salah satu dari beberapa komoditas pangan yang harga ecerannya masih berada dalam level tidak aman dalam beberapa pekan terakhir.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono mengatakan harga beras medium dalam beberapa pekan terakhir memang relatif stabil, tetapi masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Ini stabil tinggi. [Pertanyaannya], ini kita anggap sebagai masalah atau tidak? Kalau kami dari KSP masih menganggapnya sebagai masalah," katanya, dikutip pada Senin (29/1/2024).
HET beras medium telah ditetapkan oleh pemerintah senilai Rp11.400. Namun, rata-rata harga beras medium di pasaran tercatat mencapai Rp14.850 per kilogram. Dengan demikian, terdapat selisih sebesar 30,26%.
Melihat harga beras medium yang terjaga stabil di atas HET, Edy mengajak kementerian-kementerian terkait untuk menimbang ulang HET beras yang telah ditetapkan.
"Kami di pusat terutama Bapanas, Kementan, Kemendag, BPS harus duduk bersama. Jangan-jangan memang sudah ada harga baru, struktur biayanya sudah berubah. Kalau memang iya, perlu ada tinjauan mengenai HET-nya. Apakah masih dipertahankan? Kalau melihat grafik ini, HET sudah tidak efektif," ujar Edy.
Menurut Edy, apabila setelah panen raya ternyata harga beras masih terjaga di atas HET, pemerintah perlu menimbang ulang HET yang ditetapkan atas beras.
Sebagai informasi, BPS mencatat rata-rata harga beras pada pekan keempat Januari 2024 mengalami kenaikan dibandingkan dengan rata-rata harga pada Desember 2023. Rata-rata harga beras pada pekan keempat Januari 2024 tercatat lebih tinggi sebesar 0,7%.
Meski demikian, jumlah kabupaten/kota yang mencatatkan kenaikan harga beras relatif berkurang bila dibandingkan dengan tren pada pekan-pekan sebelumnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.