PERTUMBUHAN EKONOMI

Konsumsi Masih Kuat, Proyeksi BI soal Ekonomi 2024 Tidak Berubah

Muhamad Wildan | Selasa, 07 Mei 2024 | 11:30 WIB
Konsumsi Masih Kuat, Proyeksi BI soal Ekonomi 2024 Tidak Berubah

Ilustrasi. Kantor Bank Indonesia. (foto: Antara)

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 4,7% - 5,5% pada tahun ini ditopang permintaan domestik yang tinggi dan keberlanjutan pembangunan proyek strategis nasional (PSN).

Dalam keterangan resmi, BI menjelaskan permintaan domestik dan pembangunan PSN akan menjadi indikator utama pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Adapun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2024 mencapai 5,11%.

"Pertumbuhan ekonomi 2024 tetap kuat dalam kisaran 4,7-5,5% didukung oleh permintaan domestik, terutama dari berlanjutnya pertumbuhan konsumsi dan investasi bangunan sejalan dengan adanya proyek strategis nasional," tulis BI, dikutip pada Selasa (7/5/2024).

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Dalam kuartal I/2024, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91% berkat pelaksanaan Pemilu 2024, libur nasional, dan cuti bersama. Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 24,29% berkat penyelenggaraan pemilu 2024 dan momen Ramadan.

Kemudian, konsumsi pemerintah tumbuh 19,9% berkat kenaikan belanja barang saat penyelenggaraan pemilu 2024 dan belanja pegawai. Adapun investasi tumbuh 3,79% menyusul investasi pembangunan infrastruktur yang terus meningkat.

Sementara itu, kinerja ekspor tercatat hanya tumbuh 0,5% akibat penurunan harga komoditas utama. Meski harga turun, permintaan dari negara-negara mitra dagang utama tercatat tetap tinggi.

Dari sisi sektor usaha, kinerja sektor transportasi, penyediaan akomodasi dan makanan/minuman, serta perdagangan besar dan eceran cukup positif menyusul mobilitas orang yang meningkat. Begitu juga dengan sektor manufaktur juga tumbuh positif sejalan dengan permintaan domestik dan global yang terjaga. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu