AMERIKA SERIKAT

Kongres Minta Pemenang Olimpiade Tak Dipajaki

Redaksi DDTCNews | Kamis, 11 Agustus 2016 | 11:51 WIB
Kongres Minta Pemenang Olimpiade Tak Dipajaki Simone Biles, Atlet AS di Olimpiade Rio 2016 (Foto: CBS News)

WASHINGTON DC, DDTCNews – Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan pembebasan pajak bagi para atlet menyabet gelar juara dalam berbagai pertandingan olimpiade, salah satunya dalam Olimpiade Rio 2016 yang tengah berlangsung.

Anggota Kongres Chuck Schumer mengeluhkan pengenaan pajak atas penghasilan para pemenang olimpiade, yang oleh Partai Demokrat disebut sebagai pajak kemenangan (the victory tax). Selama ini mereka yang berprestasi di bidang olahraga selalu dikenakan pajak atas penghasilannya dari kemenangan itu.

“Hampir semua negara mensubsidi pajak untuk atlet-atlet mereka. Seharusnya kita mendukung mereka dengan tidak mengirimkan tagihan pajak atas kemenangan mereka itu,” katanya.

Baca Juga:
Bongkar Kasus Perdagangan Ilegal Anak Anjing, HMRC Kantongi £5 Juta

Chuck menjelaskan Kongres sedang berjuang keras untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan membebaskan atlet dari pengenaan pajak. Ia berharap RUU ini bisa segera menjadi Undang-Undang (UU).

Sebagai catatan, Komite Olimpiade AS memberikan bonus sebanyak $25.000 bagi pemenang medali emas, $15.000 untik silver, dan $10.000 untuk perunggu. Jika mengikuti peraturan Ditjen Pajak AS (IRS), bonus tersebut tergolong sebagai penghasilan dan dikenakan pajak, sama seperti pemenang kasino maupun pemenang kuis televisi.

Selain itu, beberapa atlet Olimpiade juga menerima bonus medali dari bidang keolahragaan mereka masing-masing. The US Wrestling Foundation misalnya, memberikan $250.000 untuk pemenang medali emas, $50.000 untuk silver, dan $25.000 untuk perunggu.

Baca Juga:
Meghan Markle dan Anaknya Hadapi Dilema Pajak AS

Sementara itu, seperti dikutip melalui cbsnews.com, Direktur Manajer CBIZ MHM Bill Smith memiliki pandangan berbeda, dengan mengatakan atlet sudah bisa mengurangkan beban yang mereka keluarkan selama pelatihan maupun beban lainnya. Rasanya tidak adil dengan membiarkan bonus medali tersebut dibebaskan dari pajak.

“Kalaupun saya mendapat bonus, bonus itu adalah penghasilan yang seharusnya dipajaki,” pungkas Bill. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:30 WIB KOTA BATAM

Kejar Peneriman Daerah, Pemkot Bentuk Kader Pajak

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif