JAKARTA, DDTCNews – Kerja sama Indonesia dengan Jepang di bidang perdagangan karbon dengan skema mekanisme kredit bersama atau join crediting mechanism (JCM) yang berlangsung sejak 2013 lalu berhasil menarik aliran investasi sebesar US$150 juta atau hampir Rp2 triliun.
Dari jumlah itu, skema JCM berhasil menyalurkan subsidi sebesar US$37 juta atau hampir Rp500 miliar kepada pihak swasta Indonesia. Sementara, kontribusi pihak swasta Indonesia dalam skema ini mencapai US$113 atau hampir Rp1,5 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelaksanaan kegiatan melalui JCM yang memenuhi standar akan memberikan kontribusi pengurangan emisi nasional dan global.
“Upaya pemerintah menggenjot ekonomi tidak boleh dipisahkan dari pertumbuhan rendah emisi dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya, Senin (29/8) seperti dikutip laman Kementerian Koordinator Perekonomian.
Darmin menambahkan sedikitnya ada 4 strategi yang harus diterapkan pemerintah Indonesia sejalan dengan komitmen mengurangi emisi karbon. Pertama, memperbaiki dan memperkuat berbagai kegiatan yang berbasiskan sumberdaya dan konservasi lingkungan.
Kedua, menerapkan komitmen terhadap pertumbuhan rendah karbon dan adaptasi perubahan iklim. Ketiga, memperkuat dan memperdalam kemitraan dengan tujuan merancang langkah-langkah yang lebih jauh kea rah pengurangan emisi. Keempat, membuat kemitraan ini kondusif bagi kerja sama bisnis dan investasi.
Hingga saat ini, skema JCM telah dijalankan dengan menyediakan pendaan penuh terhadap 108 studi kelayakan dan pendanaan sebagian terhadap 28 proyek implementasi. Hal tersebut memberikan potensi untuk menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Pembangunan rendah karbon adalah sebuah tren baru, kami menyadarinya. Upaya untuk meningkatkan kondisi perekonomian tidak boleh dipisahkan dari pertumbuhan rendah emisi dan pertumbuhan berkelanjutan," pungkasnya.
Adapun Indonesia sendiri merupakan satu dari 16 negara yang telah menandatangani kerja sama JCM dengan Jepang. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.