INDONESIA & JEPANG

Kerja Sama Emisi Karbon Hasilkan Investasi Rp2 Triliun

Redaksi DDTCNews | Senin, 29 Agustus 2016 | 17:36 WIB
Kerja Sama Emisi Karbon Hasilkan Investasi Rp2 Triliun Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: Ekon.go.id)

JAKARTA, DDTCNews – Kerja sama Indonesia dengan Jepang di bidang perdagangan karbon dengan skema mekanisme kredit bersama atau join crediting mechanism (JCM) yang berlangsung sejak 2013 lalu berhasil menarik aliran investasi sebesar US$150 juta atau hampir Rp2 triliun.

Dari jumlah itu, skema JCM berhasil menyalurkan subsidi sebesar US$37 juta atau hampir Rp500 miliar kepada pihak swasta Indonesia. Sementara, kontribusi pihak swasta Indonesia dalam skema ini mencapai US$113 atau hampir Rp1,5 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelaksanaan kegiatan melalui JCM yang memenuhi standar akan memberikan kontribusi pengurangan emisi nasional dan global.

Baca Juga:
Perdagangan Karbon Luar Negeri Dimulai, Bursa Karbon Bakal Lebih Ramai

“Upaya pemerintah menggenjot ekonomi tidak boleh dipisahkan dari pertumbuhan rendah emisi dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya, Senin (29/8) seperti dikutip laman Kementerian Koordinator Perekonomian.

Darmin menambahkan sedikitnya ada 4 strategi yang harus diterapkan pemerintah Indonesia sejalan dengan komitmen mengurangi emisi karbon. Pertama, memperbaiki dan memperkuat berbagai kegiatan yang berbasiskan sumberdaya dan konservasi lingkungan.

Kedua, menerapkan komitmen terhadap pertumbuhan rendah karbon dan adaptasi perubahan iklim. Ketiga, memperkuat dan memperdalam kemitraan dengan tujuan merancang langkah-langkah yang lebih jauh kea rah pengurangan emisi. Keempat, membuat kemitraan ini kondusif bagi kerja sama bisnis dan investasi.

Baca Juga:
Thailand Bakal Segera Terapkan Pajak Karbon, Segini Tarifnya

Hingga saat ini, skema JCM telah dijalankan dengan menyediakan pendaan penuh terhadap 108 studi kelayakan dan pendanaan sebagian terhadap 28 proyek implementasi. Hal tersebut memberikan potensi untuk menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.

"Pembangunan rendah karbon adalah sebuah tren baru, kami menyadarinya. Upaya untuk meningkatkan kondisi perekonomian tidak boleh dipisahkan dari pertumbuhan rendah emisi dan pertumbuhan berkelanjutan," pungkasnya.

Adapun Indonesia sendiri merupakan satu dari 16 negara yang telah menandatangani kerja sama JCM dengan Jepang. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 25 Januari 2025 | 08:00 WIB PERDAGANGAN KARBON

Perdagangan Karbon Luar Negeri Dimulai, Bursa Karbon Bakal Lebih Ramai

Rabu, 22 Januari 2025 | 10:31 WIB THAILAND

Thailand Bakal Segera Terapkan Pajak Karbon, Segini Tarifnya

Minggu, 12 Januari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Jepang Siap Bantu Indonesia Sediakan Makan Bergizi Gratis

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses