KEP-171/BC/2023

Keputusan Baru, Bea Cukai Segera Mulai Uji Coba Tahap II Sistem Ini

Dian Kurniati | Jumat, 08 Desember 2023 | 10:56 WIB
Keputusan Baru, Bea Cukai Segera Mulai Uji Coba Tahap II Sistem Ini

Keputusan Dirjen Bea dan Cukai Nomor KEP-171/BC/2023.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) akan segera memulai pelaksanaan uji coba (piloting) tahap II sistem aplikasi potong kuota fasilitas kepabeanan secara otomatis.

Otoritas telah menerbitkan Keputusan Dirjen Bea dan Cukai Nomor KEP-171/BC/2023 mengenai rencana pelaksanaan piloting tahap II sistem aplikasi potong kuota fasilitas kepabeanan secara otomatis. Uji coba ini dilaksanakan sebelum sistem aplikasi dilaksanakan secara penuh.

“Untuk lebih meningkatkan kesiapan sistem CEISA 4.0, kesiapan pengguna aplikasi, dan kesiapan pengguna jasa, perlu adanya uji coba (piloting) tahap dua sistem aplikasi potong kuota fasilitas kepabeanan secara otomatis," bunyi salah satu pertimbangan KEP-171/BC/2023, dikutip pada Jumat (8/12/2023).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Sesuai dengan KEP-171/BC/2023, Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai DJBC telah melakukan pengembangan sistem CEISA 4.0 berupa penambahan fitur potong kuota fasilitas kepabeanan secara otomatis.

Sistem tersebut dikembangkan untuk memberikan peningkatan kemudahan serta kecepatan layanan dalam proses permohonan dan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk. Sistem ini juga membantu pengguna jasa dan pejabat/petugas Bea Cukai dalam melakukan pelayanan.

Dirjen bea dan cukai telah menunjuk dan menetapkan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Tanjung Perak dan KPPBC Tipe Madya Pabean C Morowali untuk melaksanakan piloting tahap II sistem aplikasi potong kuota fasilitas kepabeanan secara otomatis.

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Selain itu, dirjen bea dan cukai juga menunjuk dan menetapkan perusahaan penerima fasilitas penanaman modal dan perusahaan penyedia tenaga listrik untuk melaksanakan piloting tahap II. Pada lampiran, terdaftar 63 perusahaan yang melaksanakan piloting sistem di KPPBC Tanjung Perak dan 10 perusahaan di KPPBC Morowali.

Pelaksanaan piloting tahap II dilaksanakan untuk 2 jenis fasilitas pembebasan bea masuk. Pertama, fasilitas berdasarkan PMK 176/2009 s.t.d.t.d PMK 188/2015 tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Mesin serta Barang dan Bahan untuk Pembangunan atau Pengembangan Industri dalam rangka Penanaman Modal.

Kedua, fasilitas berdasarkan PMK 66/2015 tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Modal dalam rangka Pembangunan atau Pengembangan Industri Pembangkitan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.

Baca Juga:
Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Direktur fasilitas kepabeanan dan direktur informasi kepabeanan dan cukai akan mengkoordinasikan pelaksanaan piloting tahap II sistem aplikasi potong kuota fasilitas kepabeanan secara otomatis tersebut.

Jika ada kendala yang mengakibatkan sistem aplikasi potong kuota fasilitas kepabeanan tidak dapat beroperasi atau terjadi kondisi yang menyebabkan aplikasi tidak berfungsi secara normal, layanan potong kuota dapat dilakukan secara manual terintegrasi atau secara manual.

Pelaksanaan penerapan secara penuh (mandatory) sistem aplikasi potong kuota fasilitas kepabeanan akan ditetapkan lebih lanjut. "Keputusan direktur jenderal ini dilaksanakan mulai tanggal 12 Desember 2023 dan apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya," bunyi diktum ketujuh KEP-171/BC/2023. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Asistensi Fasilitas Kepabeanan, DJBC Beri Pelatihan Soal IT Inventory 

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja