FILIPINA

Kenaikan Cukai Tembakau Perbaiki Kualitas Hidup Petani

Redaksi DDTCNews | Selasa, 27 November 2018 | 17:46 WIB
Kenaikan Cukai Tembakau Perbaiki Kualitas Hidup Petani

Ilustrasi (Foto: northboundasia.com)

MANILA, DDTCNews – Pengamat ekonomi menilai peningkatan tarif cukai pada tembakau tidak akan menimbulkan dampak negatif pada kehidupan para petani tembakau di Filipina. Terlebih, alokasi anggaran untuk daerah produsen tembakau telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Anggota Aksi Reformasi Ekonomi (AER) Filipina Jo-ann Diosana menyebutkan sebelum adanya kebijakan pajak dosa (sin tax) produksi tembakau lokal rata-rata 40.000 metrik ton pada 2008-2012, namun saat sin tax berlaku menjadi rata-rata 56.000 metrik ton pada 2013-2017.

“Berdasarkan data dari Otoritas Statistik Filipina itu, maka tidak ada hubungan antara peningkatan cukai rokok dengan produksi lokal yang 70% hasil tembakaunya diekspor,” ujarnya di Manila, Selasa (27/11).

Baca Juga:
Tanpa Kenaikan Tarif Cukai, PMK Soal HJE Rokok 2025 Dirilis Pekan Ini

Karena itu, Diosana melanjutkan dana hasil peningkatan tarif cukai pada produk tembakau justru bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan petani tembakau melalui alokasi anggaran.

Argumen Diosana muncul akibat Vice President of Anglo American Tobacco Blake Dy mengklaim upaya peningkatan tarif cukai itu akan menimbulkan dampak buruk yang cukup signifikan pada petani tembakau, bahkan juga berimbas pada pendapatan pemerintah dari sektor tersebut.

“Peningaktan tarif cukai pada produk tembakau berpotensi meningkatkan rokok ilegal, karena konsumen akan memilih rokok yang lebih murah. Peredaran rokok ilegal ini juga bisa memberi dampak buruk bagi para petani tembakau dan pengrajin tembakau,” ungkap Blake Dy.

Baca Juga:
Filipina Sahkan UU Insentif Pajak, Investasi Diyakini Lebih Menarik

Rencana kenaikan tarif cukai ini muncul dalam beleid Quezon 4th District Rep. Angelina Tan's House Bill No. 6648 yang meningkatkan cukai rokok menjadi PHP60 (senilai Rp16.549) per bungkus pada tahun pertama pelaksanaan, diikuti dengan peningkatan tahunan 9% usai tahun pertama selesai.

Kemudian juga dalam beleid Albay 2nd District Rep. Joey Salceda House Bill No. 4575 yang meningkatkan cukai hingga PHP40 (senilai Rp11.032) hingga PHP60 (senilai Rp16.549) per paket dalam 5 tahun pertama pelaksanaan, dengan peningkatan 5% setiap tahun setelahnya.

Namun hingga saat ini, kedua beleid tersebut masih dalam pertimbangan komite Filipina yang diketuai oleh Nueva Ecija, Distrik 1 Repetasi Estrellita Suansing. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan