PERTEMUAN IMF-WORLD BANK

Kemiskinan Turun, Bank Dunia Puji Indonesia

Redaksi DDTCNews | Kamis, 06 Oktober 2016 | 20:29 WIB
Kemiskinan Turun, Bank Dunia Puji Indonesia

Fenomena kemiskinan di Indonesia (Foto: DDTCNews)

WASHINGTON DC, DDTCNews – Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menilai penurunan angka kemiskinan ekstrem di dunia terutama dikarenakan upaya negara-negara Asia Timur dan Pasifik khususnya Tiongkok, Indonesia dan India yang berhasil mengentaskan kemiskinan.

Bank Dunia mencatat pada tahun 2013 sekitar 767 juta orang dari seluruh dunia masih hidup di bawah kemiskinan ekstrem. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 881 juta orang.

“Cukup mengesankan bagaimana negara-negara terus mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan walaupun perekonomian dunia kurang mendukung, namun masih terlalu banyak rakyat bertahan dengan penghasilan yang terlalu kecil,” tutur Jim Yong Kim baru-baru ini.

Baca Juga:
BPS: Ekspor Indonesia ke 5 Anggota Pertama BRICS Tembus US$84 Miliar

Kendati demikian, Kim khawatir target mengakhiri kemiskinan ekstrem pada tahun 2030 tidak akan tercapai, terutama dengan mengingat perlambatan ekonomi global.

Di Indonesia sendiri, pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin, penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan, mencapai 28,01 juta orang (10,86%), susut 0,50 juta orang dari kondisi September 2015 yang sebesar 28,51 juta orang (11,13%).

Adapun, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2015 sebesar 8,22 persen, turun menjadi 7,79% pada Maret 2016. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan naik dari 14,09% pada September 2015 menjadi 14,11% pada Maret 2016.

Selama September 2015–Maret 2016, seperti dikutip dari data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun 0,28 juta orang, sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 0,22 juta orang. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 15 Januari 2025 | 14:42 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Ekspor Indonesia ke 5 Anggota Pertama BRICS Tembus US$84 Miliar

Minggu, 12 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Makan Bergizi Gratis, DEN Sebut Program yang Tergolong Progresif

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:30 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Indonesia Masuk BRICS, Kemenlu: Demi Tatanan Global yang Inklusif

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Airlangga Minta Kendala Coretax Jangan Sampai Ganggu Penerimaan Negara

Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Istri Gabung NPWP dengan Suami, Bagaimana Login Coretax sebagai PIC?

Senin, 03 Februari 2025 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

Pedoman Dokumentasi Transfer Pricing bagi Perusahaan Multinasional

Senin, 03 Februari 2025 | 11:54 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Diskon Tarif Listrik, Januari 2025 Alami Deflasi 0,76 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 11:30 WIB CORETAX SYSTEM

Daftar Role Akses Coretax DJP Bertambah! Simak di Sini Lengkapnya

Senin, 03 Februari 2025 | 11:11 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kenaikan PPN Tak Banyak Sumbang Penerimaan, DPR Dukung Penghematan

Senin, 03 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dalam PMK 81/2024

Senin, 03 Februari 2025 | 10:43 WIB KMK 2/KM.10/2025

Simak di Sini! Tarif Bunga Sanksi Administrasi Pajak Februari 2025