Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Keuangan memprediksi pertumbuhan konsumsi pemerintah tahun ini mencapai pada kisaran 0,6—4,8% seiring dengan gencarnya penanganan virus Corona atau Covid-19.
“Jadi pemerintah sudah all out lewat belanja atau ekspansi fiskalnya untuk countercyclical, tetapi konsumsi dan investasi masih akan negatif,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa, dikutip Jumat (25/9/2020).
Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan konsumsi pemerintah yang diproyeksikan pada 2020 di tengah pandemi Covid-19 tak jauh berbeda dengan pertumbuhan konsumsi pemerintah pada 2019 dan 2018.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan konsumsi pemerintah pada tahun lalu mencapai 3,25%. Sementara itu, laju pertumbuhan konsumsi pemerintah pada 2018 sempat mencapai 4,8%.
Pada semester I/2020, konsumsi pemerintah terkontraksi hingga -2,4% dari periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal III/2020, konsumsi pemerintah diproyeksikan naik drastis hingga 9,8-17% seiring dengan terserapnya paket stimulus dan bantuan sosial.
Realisasi belanja pemerintah pusat semester I/2020 mencapai Rp668,5 triliun, naik 6% dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan dengan realisasi belanja pemerintah pusat semester I/2019 yang naik 16%.
Namun, realisasi belanja pemerintah pusat per Agustus 2020 mulai kencang menjadi Rp977,3 triliun atau naik 14% dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut lebih kencang ketimbang realisasi Agustus 2019 yang hanya tumbuh 7%.
Dengan ini, dapat disimpulkan terdapat penambahan belanja pemerintah hingga Rp308,8 triliun pada 2 bulan pertama kuartal III/2020. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.