Ilustrasi. Warga berjalan di jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 0,74 persen pada kuartal I 2021. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menilai laju pemulihan ekonomi Indonesia sudah lebih baik ketimbang negara lain, meski pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) masih terkontraksi 0,74% pada kuartal I/2021.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Nugraha mengatakan geliat ekonomi nasional telah menunjukkan perbaikan yang konsisten sejak kuartal II/2020. Menurutnya, pemulihan tersebut masih akan berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya.
"Dibandingkan dengan negara-negara lain, hampir rata-rata kuartal I sudah meningkat, tapi Indonesia termasuk lebih baik dibandingkan dengan negara lain," katanya dalam Dialog Kabar Kamis, Kamis (6/5/2021).
Kunta menuturkan Indonesia telah melewati tekanan ekonomi yang paling dalam pada kuartal II/2020. Meski demikian, lanjutnya, ada banyak negara lain yang kontraksi ekonominya lebih dalam ketimbang Indonesia.
Dia menilai pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II/2021 memiliki peluang besar untuk pulih dan kembali ke zona positif sehingga dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini pada kisaran 4,5%-5,3%.
Sementara itu, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menilai pemulihan ekonomi Indonesia telah berada pada jalur yang tepat. Dia menilai data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I/2021 lebih baik dari perkiraannya.
"Tadinya saya perkirakan minus 1%, ternyata justru lebih baik," ujarnya.
Menurut Piter, terdapat sejumlah indikator yang akan mendorong pemulihan ekonomi kuartal II/2021. Misal, pencairan dana pemulihan ekonomi nasional yang semakin terakselerasi dan beragam insentif yang diberikan pemerintah.
Insentif tersebut di antaranya insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) pada kendaraan bermotor DTP dan pajak pertambahan nilai (PPN) atas rumah DTP, yang didukung dengan kebijakan moneter dan sektor keuangan untuk meringankan kreditnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.