AMERIKA SERIKAT

Kejelasan Kebijakan Pajak Cryptocurrency Dipertanyakan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 21 Mei 2019 | 11:45 WIB
Kejelasan Kebijakan Pajak Cryptocurrency Dipertanyakan

Ilustrasi. (foto: Inverse)

JAKARTA, DDTCNews –Kongres Amerika Serikat (AS) meminta kejelasan dari Internal Revenue Services (IRS) terkait kebijakan yang berlaku untuk cryptocurrency. Sejauh ini, pemajakan terhadap cryptocurrency, tidak terkecuali di AS, masih belum memiliki bentuk yang jelas.

Kongres mengirimkan surat kepada Komisioner IRS Charles P. Rettig, pada awal April lalu. Pihak Kongres dipimpin oleh anggota legislatif Partai Republik dari Minnesota, Tom Emmer dan didukung oleh 21 anggota lainnya. Emmer meminta agar IRS memberikan jawaban tertulis pada 15 Mei 2019 terkait perkembangan panduan yang rinci atas regulasi pajak mata uang digital.

“Panduan yang perlu dipersiapkan oleh IRS setidaknya harus mencakup konsekuensi pajak serta syarat minimal untuk melaporkan pajak bagi wajib pajak yang menggunakan mata uang virtual,” demikian isi dokumen permohonan tertanggal 11 April 2019 tersebut, seperti dikutip pada Selasa (21/5/2019).

Baca Juga:
Bappebti Ungkap 75 Persen Pelanggan Aset Kripto Berusia 18-35 Tahun

Beberapa pihak menilai perlunya kajian atas perspektif dari beberapa pemangku kepentingan. Hal ini dibutuhkan untuk meluruskan kekusutan dan melihat kemungkinan rencana regulasi yang bisa ditetapkan.

Mengutip analisis Wendy Walker di irishtechnews.ie, setidaknya ada empat pemangku kebijakan utama yang berkaitan dengan skema pajak untuk cryptocurrency. Pertama, IRS, sebagai institusi yang mengelola penerimaan negara.

Komisioner baru IRS Charles Rettig telah berjanji akan memberikan klarifikasi yang signifikan tentang kebijakan mata uang kripto. Akan tetapi, dia tidak memberikan penawaran apapun, termasuk adanya jangka waktu untuk klarifikasi. Regulasi terkait pajak ini sendiri telah diatur dalam Notice 2014-21 yang tidak banyak diketahui publik dan dinilai belum memberikan arahan yang jelas.

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Kedua, Kongres. Beberapa anggota Kongres menjadi semakin tidak sabar dengan IRS. Terlebih, pada September 2018, Ketua Komite Legislatif AS dalam bidang pennyusunan anggaran Kevin Brady bersama empat anggota Kongres lainnya telah menyampaikan surat serupa kepada Pejabat Sementara IRS, David Kautter. Namun, hingga saat ini belum ada jawaban apapun dari IRS.

Ketiga, penyedia platform pertukaran mata uang kripto. Entitas pertukaran mata uang kripto sejauh ini mencoba untuk mematuhi peraturan pajak. Mereka menilai hal tersebut dapat memberikan kredibilitas ke cryptocurrency sebagai aset yang layak yang seringkali memiliki reputasi sebagai alat tukar gelap, terlepas dari adanya beban administrasi tambahan untuk pelaporan ke IRS.

Keempat, investor cryptocurrency. Kelompok ini tampaknya menjadi satu-satunya pihak yang tidak tertarik untuk menerima klarifikasi atas kebijakan pajak cryptocurrency. Kebanyakan dari mereka memilih untuk berinvestasi pada koin digital karena tidak adanya aturan terkait mata uang tersebut.

Baca Juga:
Volume Transaksi Terus Naik, Pajak dari Kripto Tembus Rp942,88 Miliar

Ketidakjelasan dan kebingungan ini akan membuat celah pajak menjadi terbuka terbuka. Hasil kajian dari Fundstrat Global Advisers menunjukkan kewajiban pajak mata uang ini di AS berjumlah US$25 miliar dengan data keuntungan yang mencapai US$92 miliar pada 2017.

Kebocoran pajak ini kemudian dikhawatirkan akan terus membesar apabila IRS tidak dapat mengklarifikasi kebijakan pajak dan mulai menegakkan kepatuhan secara sungguh-sungguh. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 03 Desember 2024 | 19:00 WIB ASET KRIPTO

Bappebti Ungkap 75 Persen Pelanggan Aset Kripto Berusia 18-35 Tahun

Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Jumat, 29 November 2024 | 19:15 WIB AMERIKA SERIKAT

Biden Harap Trump Batalkan Kebijakan Bea Masuknya

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?