KEPATUHAN PAJAK

Kata DJP, Ini yang Harus Dimiliki Karyawan Agar Bisa Lapor SPT Tahunan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Januari 2020 | 14:40 WIB
Kata DJP, Ini yang Harus Dimiliki Karyawan Agar Bisa Lapor SPT Tahunan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) mengingatkan agar wajib pajak pegawai atau karyawan untuk memiliki bukti potong agar bisa melaporkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan.

Wajib pajak harus harus meminta bukti potong atas semua jenis penghasilan yang dipotong pajak. Sebab, adanya bukti potong membuktikan secara sah bahwa seorang wajib pajak sudah membayar pajak yang terutang.

“Kalau #KawanPajak itu pegawai dan mau lapor SPT, #KawanPajak harus memiliki bukti potong dulu … #KawanPajak mintanya di bendahara, ya! Jangan ke yang lain, sudah pasti tidak ada!” ujar DJP melalui akun Facebook-nya, Jumat (24/1/2020).

Baca Juga:
DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Wajib pajak karyawan akan menerima bukti potong pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan jenis formulir 1721-A1 bagi karyawan atau pegawai swasta tetap dan formulir 1721-A2 bagi PNS/TNI/Polri. Perusahaan seharusnya memberikan bukti potong jauh-jauh hari sebelum batas waktu pelaporan SPT pada 31 Maret.

Tidak mengherankan jika DJP mengimbau perusahaan yang menjadi pemberi kerja agar segera menerbitkan bukti potong PPh Pasal 21 kepada karyawan. Imbauan kepada perusahaan itu dimaksudkan agar karyawan bisa segera mengisi dan menyampaikan SPT tahunan WP OP lebih awal.

Adapun batas akhir penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi jatuh pada akhir Maret 2020. Apabila penyampaian SPT melewati batas batas waktu yang ditetapkan, akan ada sanksi administrasi senilai Rp100.000 yang harus dilunasi oleh wajib pajak.

Baca Juga:
PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Perusahaan yang menjadi pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 harus memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 21 (1721-A1/A2) atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap atau penerima pensiun berkala paling lama satu bulan setelah tahun kalender berakhir. Baca artikel Kelas Pajak ‘Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Bagi Karyawan’.

Sekadar informasi, selain Formulir 1721-A1/A2, wajib pajak karyawan perlu punya akun DJP Online – yang saat ini sudah disebut Single Login DJP – untuk melaporkan SPT secara online lewat e-Filing. Untuk membuat akun tersebut, wajib pajak perlu membuat Electronic Identifiction Number (EFIN).

Cara mendapatkan EFIN ini tidak sulit. Wajib pajak cukup datang ke KPP terdekat dan membawa kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Di KPP wajib pajak akan diminta mengisi formulir pengajuan atau aktivasi EFIN. Baca artikel ‘Baru Mau Bikin EFIN? Anda Wajib Datang ke Kantor Pajak’.

Baca Juga:
NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Selain itu, wajib pajak perlu juga menyiapkan informasi tentang penghasilan, harta atau utang Lainnya. Dokumen ini diperlukan apabila wajib pajak memiliki penghasilan lain selain penghasilan tetap yang diperoleh dari pekerjaan utama, adanya kewajiban terutang yang harus dibayarkan, atau harta lainnya. (kaw)



Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

05 Maret 2020 | 20:44 WIB

Jika Wajib Pajak seorang karyawan yang terima gaji sudah termasuk pajak penghasilan, artinya karyawan tersebut harus bayar sendiri Pajak Penghasilanya, krn Perusahaan tdk memotong apakah bisa dan diperbolehkan. mohon penjelasan Terima Kasih

25 Januari 2020 | 02:03 WIB

Pembayaran pajak apapun harusnya lebih dipermudah lagi, semudah bayar pake gopay dkk lah gampangnya. Jangan sampai masyarakat yg diminta uangnya oleh negara tapi malah bingung cara bayarnya atau jangan sampai dipersulit sedikitpun.

24 Januari 2020 | 23:01 WIB

Alhamdulillah proses pelaporan spt pajak tahunan saya (masa pajak 2019) berjalan cepat dan tanpa hambatan. Trimakasih djp online. Salam sukses to djp👍#MariBicara

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini