BERITA PAJAK HARI INI

Kaji Perluasan Penerima Tax Holiday, BKF Gandeng Kementerian

Redaksi DDTCNews | Rabu, 10 Oktober 2018 | 09:12 WIB
Kaji Perluasan Penerima Tax Holiday, BKF Gandeng Kementerian

JAKARTA, DDTCNews – Pagi ini, Rabu (10/10), kabar datang dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yang masih menggodok rencana perluasan penerima insentif tax holiday untuk meningkatkan investasi dalam negeri.

Dalam hal perluasan penerima insentif pajak, pengusaha ingin diikutsertakan dalam diskusi pemerintah. Keikutsertaan pengusaha dalam mengkaji insentif agar implementasinya tidak berbeda dengan apa yang dibutuhkan oleh pengusaha.

Kabar lainnya datang dari International Monetary Fund (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 dari 5,2% menjadi 5,1%. Selain itu, IMF juga telah memprediksi pertumbuhan ini akan stagnan pada tahun 2019.

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Berikut ringkasannya:

  • Kajian Aturan Tax Holiday Baru Masih di Lintas Kementerian:

Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara BKF Rofyanto Kurniawan mengatakan pembahasan rancangan perubahan aturan tax holiday masih dilakukan lintas kementerian dan lembaga. Instansi yang terlibat membahas beleid ini adalah Kementerian Perindustrian, Kemenko Perekonomian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Menurutnya pemerintah masih mengkaji sejumlah usulan Kemenperin untuk memberikan super deductible tax dan aturan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

  • Pengusaha Minta Diikutsertakan dalam Kajian Tax Holiday:

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bidang Tax Center Ajib Hamdani menuturkan perluasan penerima insentif pajak harus tepat sasaran. Mengingat berapa banyak insentif dari Kementerian Keuangan yang tidak terpakai karena tidak nyambung dengan kebutuhan di lapangan. Meski begitu, dia menyambut positif upaya pemerintah yang ingin memperluas penerima insentif pajak.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah
  • IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI:

Chief Economist IMF Maurice Obstfeld menjelaskan penurunan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena adanya kebijakan moneter yang ketat di beberapa negara maju yang diikuti oleh negara berkembang. Tren harga minyak mentah dunia yang naik dan ketidakpastian perdagangan dunia akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok juga menjadi penyebab turunnya prediksi IMF. Meski begitu, IMF mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup kuat.

  • Tujuan Pemerintah Terbitkan Green Sukuk dan Green Bond:

Kementerian Keuangan berupaya meningkatkan daya tarik sukuk dan obligasi dengan menerbitkan green sukuk dan green bond yang dikhususkan untuk membiayai berbagai proyek yang ramah lingkungan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan banyaknya peminat investasi berbasis lingkungan hidup menjadi salah satu alasan pemerintah menerbitkan hal itu. Karenanya pemerintah serius mendorng pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan untuk menarik investor masuk ke pasar keuangan RI. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Klinik Ekspor?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:10 WIB PELATIHAN PROFESI PAJAK INTERNASIONAL

Diakui CIOT, DDTC Academy Buka Lagi Kelas Persiapan ADIT

Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:00 WIB KABUPATEN KEBUMEN

Pemda Bikin Samsat Khusus untuk Perbaiki Kepatuhan Pajak Warga Desa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB CORETAX SYSTEM

Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat