SENGKETA PAJAK

Jumlah Banding dari Wajib Pajak Turun 16 Persen, Ini Kata DJP

Muhamad Wildan | Jumat, 25 Februari 2022 | 12:00 WIB
Jumlah Banding dari Wajib Pajak Turun 16 Persen, Ini Kata DJP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Sekretariat Pengadilan Pajak mencatat jumlah berkas sengketa dengan Ditjen Pajak (DJP) sebagai terbanding turun 16% menjadi 12.316 berkas sepanjang 2021 dari jumlah berkas pada 2020 sebanyak 14.660 berkas.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor mengatakan penurunan sengketa tidak terlepas dari upaya peningkatan kualitas SDM dan perbaikan regulasi. Adapun peninjauan kembali (PK) perkara pajak juga tercatat turun 34%.

"Pada akhirnya, keseluruhan hal di atas diharapkan dapat menekan angka sengketa pajak yang diajukan oleh wajib pajak atau penanggung pajak atas tiap keputusan yang dikeluarkan dari DJP," katanya, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Neilmaldrin menuturkan DJP terus meningkatkan kualitas SDM, baik hard skill maupun soft skill melalui berbagai kegiatan pengembangan keterampilan dan pengetahuan. Proses bisnis dan regulasi juga terus diperbaiki agar sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan.

"Hal ini juga didukung dengan penerapan teknologi informasi dan peningkatan basis data serta penajaman dan peningkatan tugas dan fungsi organisasi sehingga pelayanan berjalan dengan optimal," ujarnya.

Pada 2021, tercatat total berkas yang masuk ke Pengadilan Pajak mengalami penurunan 8,69% dari 16.634 pada 2020 menjadi 15.187 pada 2021.

Meski berkas dengan DJP sebagai terbanding turun, berkas yang masuk dengan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) sebagai terbanding justru mengalami peningkatan. Banding terhadap DJBC naik 53,1% dari 1.830 berkas sengketa pada 2020 menjadi 2.803 pada 2021. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN