KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Targetkan Inflasi Lebih Rendah dari 5%, Begini Jurusnya

Muhamad Wildan | Rabu, 14 September 2022 | 16:13 WIB
Jokowi Targetkan Inflasi Lebih Rendah dari 5%, Begini Jurusnya

Dua orang warga membawa barang kebutuhan pokok yang dibelinya dalam Operasi Pasar di GOR Ken Arok, Malang, Malang, Jawa Timur, Rabu (14/9/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/YU

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP dan TPID) akan bekerja mempertahankan laju inflasi lebih rendah dari 5%. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Sri Mulyani mengatakan kerja TPIP dan TPID akan berfokus pada upaya menekan kenaikan inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food.

"Kalau seandainya TPIP dan TPID bekerja menjaga harga makanan terutama yang diproduksi dalam negeri maka inflasi kontribusinya dari unsur makanan bisa lebih rendah," ujar Sri Mulyani, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga:
Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Dengan upaya tersebut, inflasi komponen volatile food tercatat mampu diturunkan dari 11,47% pada Juli 2022 menjadi 8,93% pada Agustus 2022. Secara bulanan, volatile food tercatat mengalami deflasi -2,9% pada Agustus 2022.

Mengenai inflasi inti, Sri Mulyani mengatakan Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter memiliki peran besar dalam menjaga inflasi tersebut melalui kewenangannya.

"Kalau demand lari lebih cepat maka kemudian BI bereaksi dengan kebijakan moneter mereka seperti suku bunga kemudian juga menggunakan makroprudensial seperti GWM dan lain-lain," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:
BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Untuk diketahui, kenaikan harga BBM diperkirakan akan meningkatkan inflasi 2022 menjadi sebesar 6,3% hingga 6,7%. Inflasi bulanan diperkirakan akan bergerak naik pada September 2022 dan akan kembali normal pada November 2022.

Walau demikian, Jokowi menargetkan inflasi pada 2022 harus bisa dijaga lebih rendah dari 5%. "Saya melihat dampak [kenaikan BBM] terhadap inflasi diperkirakan akan tambah 1,8% dan ini yang kita tidak mau. Oleh sebab itu saya minta pada gubernur, bupati, dan wali kota agar daerah bersama-sama dengan pusat kerja bersama-sama seperti saat kita serentak mengatasi Covid-19," ujar Jokowi, Senin (12/9/2022). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko