Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews—Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran menterinya untuk mulai menyalurkan seluruh bantuan sosial dalam penanganan dampak virus Corona atau Covid-19 pekan ini.
Jokowi mengatakan bantuan sosial (bansos) tersebut sudah sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat kelompok lapisan terbawah, terutama yang penghasilannya berkurang atau hilang karena Corona.
Program bansos yang Presiden tersebut antara lain seperti program keluarga harapan (PKH), kartu prakerja, bantuan sosial langsung, kartu sembako, dan bantuan sembako untuk warga Jabodetabek.
“Saya turun ke bawah kemarin. Saya melihat kebutuhan itu sudah ditunggu. Jangan di bawah melihat, bahwa kita ini hanya omong saja, tetapi barangnya tidak sampai ke masyarakat,” katanya saat membuka ratas, Senin (13/3/2020).
Jokowi mengatakan kebutuhan bansos sudah urgensi, terutama wilayah yang ditetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dia juga memastikan realisasi penyaluran berbagai bantuan sosial kepada masyarakat akan dipantau terus.
Dalam penanganan Corona, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp110 triliun untuk berbagai program jaring pengaman sosial pada masyarakat lapisan terbawah. Adapun bantuan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar masyarakat.
Untuk PKH, pemerintah memperluas jumlah penerima manfaatnya dari 9,2 juta penerima menjadi 10 juta keluarga. Nilai bantuan bertambah sekitar 25% tiap kuartal. Khusus pada kuartal II-2020, penyaluran PKH diberikan dua kali.
Pada program kartu sembako, pemerintah memperluas penerimanya dari 15,2 juta keluarga menjadi 20 juta keluarga. Bantuannya senilai Rp200.000 per keluarga per bulan, dari semula Rp150.000.
Pada warga di Jabodetabek, pemerintah menyiapkan bantuan sosial sembako kepada 2,6 juta jiwa (1,2 juta kepala keluarga) warga DKI dan 1,6 juta jiwa (576.000 kepala keluarga) warga di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Bantuan itu diberikan masing-masing Rp600.000 per bulan selama tiga bulan.
Pemerintah juga menganggarkan program kartu prakerja senilai Rp20 triliun, dari rencana awal Rp10 triliun. Anggaran itu untuk mendanai pelatihan dan pemberian insentif untuk 5,6 juta penerima, terutama korban pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja informal, dan pelaku UMKM yang terdampak virus Corona.
Ada pula pembebasan tarif listrik untuk 24 juta pelanggan pengguna listrik 450VA dan diskon tarif 50% untuk 7 juta pelanggan golongan 900VA bersubsidi, dengan anggaran Rp3,5 triliun.
"Ini sudah sangat-sangat mendesak sekali. Semua harus jalan minggu ini," ujar Jokowi. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.