KINERJA FISKAL

Jokowi: Rasio Utang Kita Salah Satu yang Terendah di G20 dan Asean

Dian Kurniati | Sabtu, 17 Agustus 2024 | 12:00 WIB
Jokowi: Rasio Utang Kita Salah Satu yang Terendah di G20 dan Asean

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan rasio utang pemerintah masih termasuk rendah.

Dalam pidato di depan DPR, Jokowi menyatakan kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil walaupun diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian. Hal itu salah satunya tecermin dari rasio utang pemerintah Indonesia yang termasuk paling rendah dibandingkan dengan negara G-20 dan Asean.

"Rasio utang kita juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G-20 dan Asean," katanya, dikutip pada Sabtu (17/8/2024).

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Pada akhir Juni 2024, posisi utang pemerintah tercatat senilai Rp8.444,87 triliun. Rasio utang tersebut terhadap PDB adalah sebesar 39,13%.

Dalam laporan APBN Kita edisi Juli dijelaskan rasio utang pemerintah tersebut masih di bawah batas aman 60% PDB sesuai UU 17/2003 tentang Keuangan Negara.

Pemerintah menyatakan konsisten mengelola utang secara cermat dan terukur dengan menjaga risiko suku bunga, mata uang, likuiditas, dan jatuh tempo yang optimal. Selain masih sesuai dengan UU Keuangan Negara, rasio utang dinilai aman karena mengutamakan pengadaan utang dengan jangka waktu menengah-panjang, serta dilakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif.

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Pada akhir Juni 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) selama 7,98 tahun.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan tren penurunan rasio utang pemerintah, setelah melonjak ketika pandemi Covid-19. Rasio utang pemerintah sempat menyentuh angka 40,73% pada 2021, tetapi kemudian turun menjadi 39,7% pada 2022 dan 39,21% pada 2023.

"Rasio utang kita menurun. Tadi disampaikan oleh Bapak Presiden termasuk yang terendah di dalam G-20 maupun Asean," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja