KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Minta OKI Bersatu Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Muhamad Wildan | Minggu, 12 November 2023 | 13:30 WIB
Jokowi Minta OKI Bersatu Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Joko Widodo menghadiri KTT Luar Biasa OKI yang digelar di KAICC, Riyadh, Arab Saudi,  Sabtu (11/11/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
 

RIYADH, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersatu guna mendorong gencatan senjata di Gaza.

Dikutip dari Setkab, Jokowi memandang tidak ada satu negara pun hingga saat ini yang mampu menghentikan kekejaman di Gaza.

"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dunia seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satupun mampu hentikan kekejaman ini," katanya, dikutip pada Minggu (12/11/2023).

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Jokowi mengatakan situasi di Gaza tidak akan membaik jika tidak ada gencatan senjata dalam waktu dekat. Apalagi, Israel telah menggunakan narasi self defense dalam rangka menjustifikasi serangannya ke Gaza.

"Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," ujar Jokowi.

Usai dilakukan gencatan senjata, bantuan kemanusiaan perlu dipercepat dan diperluas jangkauannya. Tak hanya itu, OKI perlu menggunakan semua lini untuk menuntut adanya pertanggungjawaban Israel terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya.

Baca Juga:
Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

Contoh, OKI perlu mendesak Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory untuk diberi akses dan dapat melaksanakan mandatnya.

Terakhir, OKI perlu terus mendesak agar perundingan dapat dimulai kembali guna mewujudkan two state solution. Menurut Jokowi, one state solution hanya akan merugikan Palestina.

"Jika memang mekanisme kuartet sudah tidak dapat diandalkan maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru. Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut," tutr Jokowi. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan