Presiden Jokowi dalam keterangan pers.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) bekerja sama untuk menjaga inflasi tetap berada di bawah 5% pada tahun ini.
Jokowi mengatakan mitigasi atas kenaikan inflasi bisa dilakukan sepanjang pemda membelanjakan belanja tidak terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi sesuai dengan imbauan menteri dalam negeri dan mengucurkan bansos sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 134/2022.
"Saya melihat dampak [kenaikan BBM] terhadap inflasi diperkirakan akan tambah 1,8% dan ini yang kita tidak mau. Oleh sebab itu saya minta pada gubernur, bupati, dan wali kota agar daerah bersama-sama dengan pusat kerja bersama-sama seperti saat kita serentak mengatasi Covid-19," ujar Jokowi, Senin (12/9/2022).
Perintah untuk menggunakan BTT guna mengendalikan telah dimuat dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500/4825/SJ.
Dalam surat edaran tersebut, pemda diminta untuk menggunakan BTT untuk menjaga keterjangkauan harga, daya beli masyarakat, kelancaran distribusi, dan kestabilan harga pangan. Inflasi yang timbul akibat harga pangan dipandang bisa dikendalikan melalui kerja sama antardaerah.
"BTT bisa digunakan untuk subsidi inflasi, misalnya terjadi kenaikan harga telur, bawang merah, bawang putih, BTT ini bisa digunakan untuk membantu biaya transportasinya," ujar Jokowi.
Bila biaya transportasi pengiriman komoditas pangan antarwilayah disubsidi oleh pemda menggunakan BTT, Jokowi yakin harga bahan pangan bisa dijaga tidak naik dan laju inflasi akan terkendali.
"Ini pernah saya lakukan, pengalaman saat wali kota. Dengan menutup biaya transportasi tersebut, inflasi bisa kita turunkan sampai angka seinget saya 1,2%," ujar Jokowi.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Jokowi meyakini penggunaan BTT untuk menanggung biaya transportasi bisa dilakukan sepanjang pemerintah mau bekerja secara mendetail.
Untuk diketahui, inflasi pada tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 6,3% hingga 6,7% akibat kenaikan harga BBM. Inflasi bulanan diperkirakan akan melonjak pada September 2022 dan akan kembali normal pada November 2022. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.