Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5/2023). (Foto: BPMI Setpres)
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap negosiasi terkait dengan Indonesia-European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat segera diselesaikan.
Jokowi menyampaikan keinginannya tersebut ketika menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Hiroshima, Jepang. Dalam pertemuan ini, Uni Eropa juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya negosiasi Indonesia-UE CEPA.
"Terkait Indonesia-UE CEPA, Indonesia berharap negosiasi selesai paling lambat tahun depan," katanya, dikutip pada Senin (22/5/2023).
Perundingan Indonesia-EU CEPA diluncurkan pada 18 Juli 2016 dan pembahasannya telah berjalan dalam sejumlah putaran. Di sela KTT G-20 di Bali, tahun lalu, Jokowi juga sempat memerintahkan percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA.
Baru-baru ini, Indonesia dan Uni Eropa berhasil menyelesaikan perundingan Indonesia-EU CEPA putaran ke-14 pada 18-12 Mei 2023 di Brussels, Belgia. Pada putaran ke-14 ini, terdapat 18 isu utama yang dirundingkan.
Isu tersebut yakni perdagangan barang, ketentuan asal barang, perdagangan jasa, pengamanan perdagangan, investasi, pengadaan pemerintah, serta transparansi dan praktik penyusunan regulasi.
Kemudian, dibahas pula isu penyelesaian sengketa, ketentuan institusional, hak kekayaan intelektual, badan usaha milik negara, kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas, sistem pengadilan investasi, subsidi, kebijakan anti-fraud, energi dan bahan mentah, usaha kecil dan menengah, serta hambatan teknis perdagangan.
Selanjutnya, perundingan Indonesia-EU CEPA putaran ke-15 direncanakan dilaksanakan pada Juli 2023 di Indonesia.
Total perdagangan Indonesia-UE pada 2022 tercatat senilai US$33,2 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa mencapai US$21,5 miliar dan impor Indonesia dari Uni Eropa US$11,7 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa pada tahun lalu adalah minyak sawit dan fraksinya, asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, tembaga, dan alas kaki dengan bagian atas terbuat dari bahan kulit. Sementara itu, impor utama Indonesia dari UE pada 2022 berupa pipa terbuat dari besi dan baja, obat-obatan, vaksin, mesin pembuat bubur kertas, dan kertas atau karton daur ulang. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.