PEREKONOMIAN DUNIA

Jokowi Blak-blakan: Ekonomi Dunia dalam Kondisi yang Mengerikan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 05 Agustus 2022 | 14:45 WIB
Jokowi Blak-blakan: Ekonomi Dunia dalam Kondisi yang Mengerikan

Presiden Jokowi. (tangkapan layar)

BOGOR, DDTCNews - Masyarakat barangkali boleh mengencangkan sabuk pengaman. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti soal kondisi perekonomian dunia yang menurutnya 'mengerikan'.

Jokowi mengungkapkan bahwa pernyataannya itu bukan datang dari diri sendiri. Malah, ujarnya, pandangan yang menyampaikan 'ekonomi sedang tidak baik-baik saja' itu disampaikan para pemimpin dunia seperti Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hingga para kepala negara G-7.

"Beliau-beliau menyampaikan tahun ini kita akan sangat sulit. Tahun ini kita akan sulit. Tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia," ujar Presiden Jokowi dalam Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD 2022 di Sentul, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Jokowi juga mengutip penjelasan International Monetary Fund (IMF) yang menyampaikan dampak dari gejolak global akan dirasakan banyak negara. Di tengah anjloknya ekonomi, tingkat inflasi justru meroket. Gelombang ini, menurut presiden, menjalar ke banyak negara termasuk negara di Eropa, Singapura, Australia, dan Amerika Serikat.

"Pertumbuhan ekonominya turun, tetapi inflasinya naik, harga-harga barang semuanya naik. Inilah kondisi yang sangat kalau boleh saya sampaikan, dunia sekarang ini sudah pada kondisi yang mengerikan," ujar Jokowi.

Merespons hal ini, Jokowi menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap menjadi shock absorber alias bantalan dalam menahan guncangan gejolak ekonomi. Pemerintah masih memiliki kemampuan menyalurkan subsidi untuk menahan harga barang seperti BBM bisa tetap dijangkau masyarakat.

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

"Inilah sekarang yang dikendalikan oleh pemerintah. Dengan apa? Dengan subsidi. Karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis langsung melompat bersama-sama. Pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil Rp502 triliun. Tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan oleh Indonesia," kata Jokowi.

Kementerian Keuangan mencatat total realisasi subsidi serta kompensasi BBM dan listrik hingga Juni 2022 sudah mencapai Rp201,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kompensasi dan subsidi diperlukan untuk menahan laju inflasi. Untuk kompensasi BBM dan listrik, pemerintah sudah mengucurkan Rp104,8 triliun dan realisasi subsidi sudah mencapai Rp96,4 triliun.

Baca Juga:
UU APBN 2025, Prabowo Bisa Ubah Rincian Belanja Pusat dengan Perpres

"Apabila di-passthrough, [kenaikan harga] itu akan sangat mengguncang dari sisi inflasi seperti yang terjadi di berbagai negara. Untuk itu, kompensasi dan subsidi diperlukan," katanya.

Tahun ini, pembayaran kompensasi BBM dan listrik diekspektasikan mencapai Rp293,5 triliun. Lalu, belanja subsidi ditargetkan mencapai Rp283,7 triliun atau naik 62% dibandingkan dengan realisasi subsidi pada tahun sebelumnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari