JERMAN

Jelang Pemilu, Partai Petahana Janji Naikkan Threshold PTKP

Redaksi DDTCNews | Rabu, 23 Juni 2021 | 18:00 WIB
Jelang Pemilu, Partai Petahana Janji Naikkan Threshold PTKP

Ketua Christian Democratic Union (CDU) Armin Laschet. (foto: michael kappeler/dpa via AP)

BERLIN, DDTCNews – Koalisi politik konservatif Jerman, Christian Democratic Union (CDU) dan Christian Social Union (CSU) merilis manifesto menjelang pemilu presiden yang akan digelar kurang dari 100 hari lagi.

Kandidat kanselir yang juga menjabat sebagai Ketua CDU Armin Laschet berjanji membawa Jerman melalui transformasi ekonomi ramah lingkungan dengan mulus melalui jaminan keamanan sosial bagi masyarakat.

"Kami akan konsisten menggabungkan upaya perlindungan iklim dengan kekuatan ekonomi dengan jaminan sosial. Kami memberikan keamanan dan kohesi sosial pada saat perubahan," katanya saat menyampaikan manifesto politik bersama Ketua CSU Markus Söder, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Laschet menuturkan dokumen manifesto politik terdiri atas 139 halaman. Komitmen politik disajikan berdasarkan isu yang dihadapi masyarakat seperti bidang perubahan iklim, keamanan dalam negeri, ekonomi dan kebijakan pajak.

Manifesto bidang ekonomi dan kebijakan pajak menyerukan proses pemulihan akibat pandemi Covid-19 dilakukan tanpa meningkatkan beban pajak. Melihat tingkat utang yang sudah sangat besar CDU dan CSU memilih kebijakan alternatif.

Namun, manifesto politik sayap kanan Jerman ini juga tidak menyebutkan akan memberikan keringanan fiskal bagi wajib pajak orang pribadi. Lalu, tingkat beban pajak penghasilan (PPh) badan juga tidak akan bergerak jauh dari tarif sebesar 25%.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Laschet juga berjanji melakukan pemulihan ekonomi melalui pemberian upah maksimum bagi warga yang menjalankan pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan mini Jerman. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah meningkatkan ambang batas penghasilan tidak kena pajak dari €450 per bulan atau setara Rp7,7 juta menjadi €550 per bulan (Rp9,4 juta).

Dia juga menilai hibah dan bantuan Uni Eropa untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi merupakan kebijakan sementara. Sebab, kebijakan itu menjadi beban fiskal jangka panjang karena kewajiban pemerintah mengembalikan dana bantuan kepada kas Uni Eropa.

"Dana pemulihan Covid-19 Uni Eropa merupakan kebijakan satu kali dan sementara," ujarnya seperti dilansir dw.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN