KEBIJAKAN MONETER

Jaga Rupiah, BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Dian Kurniati | Kamis, 22 Juli 2021 | 15:30 WIB
Jaga Rupiah, BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi video, Kamis (22/7/2021).

JAKARTA, DDTCNews – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi, baik global maupun domestik. Selain itu, keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi yang tetap rendah.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan karena ketidakpastian pasar keuangan global," katanya melalui konferensi video, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga:
Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Perry menilai kondisi ekonomi global saat ini makin menunjukkan indikasi pemulihan meski masih diliputi ketidakpastian akibat penyebaran varian delta Covid-19 di beberapa negara.

Pemulihan pertumbuhan ekonomi dialami Amerika Serikat dan kawasan Eropa seiring dengan percepatan vaksinasi serta berlanjutnya stimulus fiskal dan moneter. Pertumbuhan ekonomi di China juga tetap tinggi.

Namun, prospek ekonomi India dan kawasan Asean diprediksi lebih rendah seiring dengan adanya pembatasan mobilitas kembali. Secara umum, BI merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini menjadi 5,8%, dari sebelumnya 5,7%.

Baca Juga:
Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Di dalam negeri, lanjut Perry, pertumbuhan ekonomi domestik diprediksi lebih rendah karena adanya penyebaran varian delta Covid-19. Meski begitu, perbaikan ekonomi terus berlanjut, didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, belanja fiskal, dan investasi nonbangunan.

Pada kuartal III/2021, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah mengingat adanya kebijakan pembatasan mobilitas yang ditempuh pemerintah guna mengatasi peningkatan penyebaran varian delta Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi diprediksi kembali meningkat pada kuartal IV/2021 didorong peningkatan mobilitas sejalan dengan akselerasi vaksinasi dan stimulus kebijakan. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi 2021 pada kisaran 3,5—4,3% atau turun dari awalnya 4,1—5,1%.

"Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut," ujar Perry. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%