DEPRESIASI RUPIAH

Intervensi BI Lebih Intens

Redaksi DDTCNews | Jumat, 31 Agustus 2018 | 18:41 WIB
Intervensi BI Lebih Intens Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

JAKARTA, DDTCNews – Sejak kemarin hingga hari ini, Bank Indonesia meningkatkan volume intervensi di pasar keuangan. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang pada gilirannya berpengaruh pada perekonomian secara umum.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Peningkatan intensitas intervensi ini, sambungnya, dilakukan di setiap aspek dan instrumen yang dinilai mampu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Kita tingkatkan intensitas kita untuk melakukan intervensi. Khususnya, dalam dua hari ini, kita meningkatkan volume intervensi di pasar valas. Bahkan, sejak kemarin, dari pagi sampai sore, kita melakukan intervensi di pasar valas,” ujarnya, Jumat (31/8/2018).

Baca Juga:
Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Selain itu, sambung Perry, BI juga membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder. Menjelang pukul 11.00 WIB hari ini, Otoritas Moneter telah membeli sekitar Rp3 triliun. Pasalnya, hampir setiap SBN yang dijual asing, BI langsung membelinya.

Di samping itu, BI juga membuka lelang swap dengan target US$400 juta. Dia berharap pada besarnya aliran dana yang cukup besar dari lelang tersebut. BI juga membuka window swap hedging. Langkah-langkah stabilisasi inilah yang akan terus dijalankan oleh BI.

Dia pun mengaku akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kendati demikian, pihaknya menegaskan perekonomian Indonesia memiliki ketahanan yang cukup kuat.

“Tentu saja kita akan terus mewaspadai apa yang terjadi di negara lain, khususnya Turki maupun Argentina. Sejauh ini, tentu saja ketahanan ekonomi kita itu cukup kuat,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:10 WIB KEBIJAKAN MONETER

Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:01 WIB KURS PAJAK 16 OKTOBER 2024 - 22 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 09 Oktober 2024 | 09:00 WIB KURS PAJAK 09 OKTOBER 2024 - 15 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN