PEREKONOMIAN

Ini Proyeksi World Bank Soal Perekonomian Indonesia

Dian Kurniati | Jumat, 26 Maret 2021 | 12:19 WIB
Ini Proyeksi World Bank Soal Perekonomian Indonesia

Ilustrasi. Headquarters World Bank. (foto: blogs.worldbank.org)

JAKARTA, DDTCNews – World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi rata-rata negara Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, mencapai 4,4% pada tahun ini. Hanya China dan Vietnam yang pertumbuhannya diproyeksi melesat tahun ini, masing-masing 8,1% dan 6,6%.

Kepala Ekonom World Bank untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo mengatakan tren pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19 hampir sama seperti negara-negara lain di kawasan Asia Timur dan Pasifik.

"Negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,4%," katanya, Jumat (26/3/2021).

Baca Juga:
Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Aaditya mengatakan pemulihan ekonomi di negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur dan Pasifik terlihat tidak merata karena hanya China dan Vietnam yang menunjukkan grafik pemulihan berbentuk huruf V.

Indonesia bersama beberapa negara lain dianggap tumbuh secara rata-rata. Namun, pada negara-negara di kepulauan Pasifik, upaya pemulihannya akan lebih sulit.

Dia menyebut kinerja perekonomian tersebut sangat bergantung kepada efektivitas pengendalian virus, pemanfaatan pemulihan perdagangan internasional, serta kemampuan pemerintah di negara masing-masing memberikan dukungan fiskal dan moneter.

Baca Juga:
Angka PDB Nominal Dirilis, Ketahuan Tax Ratio RI 2024 Hanya 10,08%!

Soal penanganan pandemi, Aaditya menilai Indonesia termasuk negara yang masih memiliki tantangan besar dalam mengendalikan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperbanyak pembelian dan pendistribusian vaksin sekaligus mengatasi keraguan masyarakat soal vaksinasi.

World Bank memperkirakan upaya pemulihan ekonomi global yang didukung sebagian dari stimulus AS akan menggairahkan kembali perdagangan internasional. Namun, sektor pariwisata diproyeksi masih akan lemah atau belum pulih seperti sebelum Covid-19 hingga 2023.

"Ini akan memperlambat pemulihan ekonomi bagi negara-negara yang bergantung pada pariwisata," ujarnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

BERITA PILIHAN
Jumat, 07 Februari 2025 | 19:30 WIB PMK 13/2025

Rumah Pindah Tangan Kurang dari Setahun, DJP Bisa Tagih Kembali PPN

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:30 WIB CORETAX DJP

Akun WP Badan Tak Bisa Terbitkan Bupot, Harus Lewat PIC Coretax

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:00 WIB PMK 11/2025

PMK Omnibus Terbit, Tarif PPN Kegiatan Membangun Sendiri Tetap 2,2%

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:07 WIB FOUNDER DDTC DANNY SEPTRIADI

‘Praktik Terbaik dalam Restitusi PPN adalah Immediate Refund System’