JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perindustrian menilai peningkatan peringkat Indonesia pada skala Ease of Doing Business (EoDB) disebabkan karena pemangkasan izin yang dilakukan pemerintah. Peringkat Indonesia meningkat 15 poin, yang semula peringkat 106 menjafi peringkat 91.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemangkasan izin akan secara langsung akan memberi dampak positif pada perekonomian nasional. Karena investor akan sangat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menginvestasikan modalnya.
"Peningkatan peringkat EoDB ini karena pemerintah mempermudah urusan bisnis secara terus-menerus, maka dampaknya pada peringkat yang diperoleh saat ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/10).
Menurutnya, dampak positif yang bisa didapat dari peningkatan peringkat tersebut yakni sejumlah sektor logistik dan infrastruktur yang akan dibanjiri oleh dana investor. Mengingat, pemerintah juga berencana untuk menggandeng investor atau swasta untuk mempercepat pembangunan Indonesia di berbagai sektor.
Adapun, sektor lain yang telah dibanjiri oleh para investor, yakni sektor manufaktur. Berkaca pada sektor ini, Airlangga berencana untuk menggenjot industri lain yang berkembang di luar Pulau Jawa.
Industri yang beroperasi di luar Pulau Jawa seperti sektor yang berbasis sumber daya alam, serta industri kapital intensif seperti petrokimia dan smelter akan diprioritaskan. Kemudian industri kelapa sawit di luar Pulau Jawa juga segera dikembangkan.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk membangun industri berdaya saing untuk semakin mempermudah kegiatan bisnis di Indonesia. Namun, rencana ini masih perlu menunggu keputusan resminya.
"Keputusannya sudah dalam proses, tapi ini terkait harga gas yang diproyeksikan akan terjadi pada bulan Nopember," ucapnya. *
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.