REFORMASI PERPAJAKAN

Ini Kata Kepala BKF Soal Pertumbuhan Setoran Perpajakan Optimal

Redaksi DDTCNews | Senin, 12 Oktober 2020 | 15:28 WIB
Ini Kata Kepala BKF Soal Pertumbuhan Setoran Perpajakan Optimal

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu memaparkan materi dalam Media Briefing, Senin (12/10/2020). (tangkapan layar Youtube Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyebutkan laju pertumbuhan penerimaan perpajakan di Indonesia saat ini masih belum ideal.

Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan agenda penerimaan perpajakan yang optimal harus ditopang dengan pertumbuhan kinerja penerimaan yang berbanding lurus dengan perkembangan ekonomi riil.

Namun demikian, syarat tersebut belum terpenuhi dalam beberapa tahun terakhir. "Jika ingin perbandingan yang fair maka setiap 1% pertumbuhan ekonomi nominal itu diikuti dengan pertumbuhan penerimaan perpajakan yang sama," katanya, Senin (12/10/2020).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Dalam media briefing reformasi bidang perpajakan, Febrio menyebutkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional dalam beberapa tahun terakhir ini masing-masing mencapai sekitar 5% dan 3%.

Untuk kinerja penerimaan perpajakan yang optimal, laju penerimaan perpajakan sekurang-kurangnya paralel dengan pertumbuhan ekonomi ditambah dengan pertumbuhan inflasi menjadi sebesar 8%.

Di beberapa negara, pertumbuhan penerimaan perpajakan lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nominal. Satu-satu jalan untuk menuju pertumbuhan penerimaan perpajakan yang optimal adalah dengan melakukan reformasi perpajakan yang komprehensif.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

"Jadi ini harus diusahakan untuk membuat penerimaan perpajakan sehat, sehingga APBN menjadi sehat dan gunakan kebijakan fiskal untuk mendorong ini," ujar Febrio.

Pada 2019, realisasi penerimaan perpajakan tercatat Rp1.546,14 triliun atau tumbuh 1,8% dari 2018. Khusus realisasi penerimaan pajak dalam negeri pada 2019 sebesar Rp1.505,09 triliun atau tumbuh 2,18% dari capaian tahun fiskal 2018.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 sebesar 5,02% dan tingkat inflasi terjaga pada level 2,72%. Ini artinya, laju pertumbuhan penerimaan perpajakan Indonesia bisa dibilang belum ideal. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?