Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (foto: Twitter BKPM)
JAKARTA, DDTCNews – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan dua strategi untuk mengamankan realisasi investasi pada kuartal II/2020. Salah satunya adalah memangkas jalur birokrasi.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dua strategi tersebut dalam pertemuan virtual dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beserta jajaran duta besar Indonesia. Menurutnya, salah satu cara mengamankan komitmen menjadi realisasi investasi perlu dilakukan pendekatan baru dari sisi birokrasi.
"Untuk saat ini, bagaimana kita mempercepat kalau ada investor yang masuk bisa kita bantu langsung dan ditangani. Jadi, tidak bisa lagi menggunakan cara-cara birokrasi dengan surat dan sebagainya," katanya Rabu (6/5/2020).
Bahlil menyebutkan peran kedutaan Indonesia di negara sumber investor menjadi penting untuk mengamankan investasi dari luar negeri di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, BKPM menjalin kerja sama dengan Kemenlu agar setiap komitmen atau minat investor asing dapat dikawal mulai dari kantor kedutaan Indonesia di luar negeri.
Strategi kedua yang akan dijalankan BPKM untuk mengawal realisasi investasi pada kuartal II/2020 adalah memastikan investasi yang mandek dapat segera direalisasikan. Bila BKPM mampu melaksanakan tugas ini maka setidaknya Rp708 triliun bisa diamankan agar jadi direalisasikan dan tidak lari ke luar negeri.
Menurutnya, jenis kasus terkait investasi yang mandek sangat bervariasi. Namun, sebagian besar investasi mandek tersebut berasal dari tiga hingga lima tahun yang lalu. Bahlil menyebutkan setidaknya sudah 20% hingga 50% dari realisasi investasi yang mandek tersebut sejatinya sudah memulai tahap pembangunan, tapi terhenti karena berbagai faktor.
"Untuk fokus BKPM adalah mengawal investasi yang sudah jalan dengan program sudah 60% hingga 70% dan ini adalah investasi yang sudah ada mencapai Rp708 triliun. Ini yang sedang ingin kita cepat selesaikan," imbuhnya.
Bahlil menyatakan dengan kondisi ekonomi saat ini maka tulang punggung kegiatan investasi akan banyak berasal dari dalam negeri. Hal ini dibantu dengan seberapa cepat pemerintah menyelesaikan kasus investasi yang mangkrak. Oleh karena itu, dia meminta semua pihak ikut mendukung BKPM untuk mengawal realisasi investasi, terutama pada kuartal II/2020.
“Rasanya agak susah bagaimana investor asing bisa percaya sama kita kalau kita sesama anak bangsa tidak saling percaya. Salah satunya yang luar biasa adalah birokrasi. Ini karena ada uang yang sudah disetujui perbankan tapi tidak bisa cair karena persoalan politik," imbuhnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.