PMK 66/2023

Ingat, Natura yang Diterima Pegawai di Juli 2023 Harus Dipotong PPh 21

Muhamad Wildan | Senin, 07 Agustus 2023 | 14:30 WIB
Ingat, Natura yang Diterima Pegawai di Juli 2023 Harus Dipotong PPh 21

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemberi kerja mulai berkewajiban memotong PPh Pasal 21 atas imbalan berupa natura dan kenikmatan kepada pegawai pada masa pajak Juli 2023.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 66/2023, imbalan berupa natura dan kenikmatan yang diterima pada masa pajak Januari 2023 hingga Juni 2023 dikecualikan dari pemotongan pajak. Dengan demikian, kewajiban pemotongan mulai berlaku pada masa pajak Juli 2023.

"Pemberi kerja atau pemberi penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan wajib melakukan pemotongan PPh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan," bunyi Pasal 23 ayat (1) PMK 66/2023, dikutip Senin (7/8/2023).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Bila imbalan yang diberikan adalah natura, pemotongan PPh dilakukan pada akhir bulan terjadinya pengalihan atau terutangnya penghasilan yang bersangkutan. Bila imbalan yang diberikan adalah kenikmatan, pemotongan dilakukan pada akhir bulan terjadinya penyerahan hak atas pemanfaatan suatu fasilitas.

Setelah dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 atas natura dan kenikmatan masa pajak Juli 2023, PPh Pasal 21 disetorkan pada tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir sesuai dengan Pasal 2 ayat (6) PMK 242/2014.

Dengan demikian, pemberi kerja memiliki kewajiban menyetorkan PPh Pasal 21 atas natura dan kenikmatan paling lambat pada 10 Agustus 2023. PPh Pasal 21 atas natura dan kenikmatan disetorkan bersamaan dengan PPh Pasal 21 atas penghasilan-penghasilan lainnya yang selama ini telah menjadi objek pemotongan.

Baca Juga:
Soal Kenaikan PPN Jadi 12%, UMKM Tagih Pemerintah Beri Alasan Kuat

Walau demikian, terdapat beberapa jenis natura dan kenikmatan yang dikecualikan dari objek PPh sehingga tidak perlu dilakukan pemotongan.

Secara umum, natura dan kenikmatan yang dikecualikan dari objek PPh yakni makanan dan minuman bagi seluruh pegawai, natura dan kenikmatan di daerah tertentu, natura dan kenikmatan yang harus disediakan untuk pelaksanaan kerja, natura dan kenikmatan yang bersumber dari APBN/APBD/APBDes, dan natura dan kenikmatan dengan jenis dan batasan tertentu.

Adapun 11 jenis natura dan kenikmatan dengan batasan tertentu yang dikecualikan dari objek PPh telah terlampir dalam PMK 66/2023. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Soal Kenaikan PPN Jadi 12%, UMKM Tagih Pemerintah Beri Alasan Kuat

Rabu, 25 September 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Sumbangan yang Dapat Mengurangi Penghasilan Bruto?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja