AMERIKA SERIKAT

Inflasi Sentuh Rekor Tertinggi, AS Pertimbangkan Libur Pajak untuk BBM

Muhamad Wildan | Rabu, 15 Juni 2022 | 17:30 WIB
Inflasi Sentuh Rekor Tertinggi, AS Pertimbangkan Libur Pajak untuk BBM

Harga bahan bakar di atas 8 dolar diiklankan di sebuah stasiun pengisian bahan bakar Chevron di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (30/5/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Lucy Nicholson/WSJ/cfo
 

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Pemerintah AS dikabarkan sedang mempertimbangkan pemberian insentif pembebasan pajak atas BBM.

Libur pajak BBM diharapkan dapat mengurangi tekanan inflasi yang terjadi di AS dalam beberapa bulan terakhir akibat perang Rusia-Ukraina yang memicu kenaikan harga migas.

"Opsi untuk menangguhkan pajak BBM juga dipertimbangkan," ujar anggota Partai Demokrat yang dekat dengan Gedung Putih seperti dilansir thehill.com, dikutip Rabu (15/6/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Bila pemerintah AS benar-benar ingin memberikan pembebasan pajak atas BBM, kebijakan tersebut memerlukan persetujuan dari Kongres AS.

Menurut penghitungan Penn Wharton Budget Model, pembebasan pajak BBM oleh pemerintah federal akan menurunkan rata-rata belanja BBM masyarakat AS senilai US$16 hingga US$47. Angka itu diperoleh dengan asumsi pembebasan diberikan sejak Maret hingga Desember 2022.

Saat ini, tarif pajak BBM yang dikenakan oleh pemerintah federal adalah sebesar 18,4 sen per galon untuk bensin dan 24,4 sen untuk solar.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Tak hanya dikenakan oleh pemerintah federal, pemerintah negara bagian di AS juga memiliki kewenangan untuk mengenakan pajak BBM. Terdapat beberapa negara bagian yang telah memberikan fasilitas pembebasan pajak BBM.

Meski demikian, terdapat pula sebagian negara bagian yang belum menerapkan pembebasan pajak BBM guna menekan harga.

Untuk diketahui, inflasi di AS per Mei 2022 tercatat mencapai 8,6%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN