PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Juli 2024 Sebesar 2,13 Persen, Beras-Rokok Beri Andil Terbesar

Dian Kurniati | Kamis, 01 Agustus 2024 | 11:49 WIB
Inflasi Juli 2024 Sebesar 2,13 Persen, Beras-Rokok Beri Andil Terbesar

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dengan paparannya dalam konferensi pers.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juli 2024 secara tahunan sebesar 2,13%.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tingkat inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 2,51%. Menurutnya, makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada Juli 2024.

"Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah beras dan sigaret kretek mesin," katanya, Kamis (1/8/2024).

Baca Juga:
Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Amalia mengatakan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar 3,66% dan memberikan andil sebesar 1,04% terhadap inflasi umum.

Komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan antara lain emas perhiasan dengan andil inflasi 0,27%.

Di sisi lain, kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,16%. Kelompok pengeluaran ini memberikan andil terhadap inflasi -0,01%.

Baca Juga:
BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Berdasarkan komponennya, dia menjelaskan komponen inti pada Juli 2024 mengalami inflasi sebesar 1,95% dengan andil terhadap inflasi 1,25%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya emas perhiasan, gula pasir, kopi bubuk, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah.

Kemudian, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,47%, dengan andil terbesar yaitu 0,29%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi terhadap komponen ini yakni sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM).

Adapun mengenai komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 3,63% dengan andil 0,59%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni beras, cabai rawit, dan cabai merah.

Baca Juga:
Pertamina Diminta Tak Jual BBM Subsidi ke Penunggak Pajak Kendaraan

Dia menyebut seluruh provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi pada Juli 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 5,09% dan inflasi terendah di Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,84%.

Amalia menambahkan secara bulanan pada Juli 2024 terjadi deflasi sebesar 0,18%, dengan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,13% dan inflasi tahun kalender 0,89%.

"Deflasi bulan Juli 2024 ini lebih dalam dibandingkan dengan Juni 2024 dan merupakan deflasi ketiga pada 2024," ujarnya.

Baca Juga:
Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar pada Juli 2024 secara bulanan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,97% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,28%.

Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain cabai rawit dan beras. Setelahnya, komoditas lain yang turut memberikan andil terhadap inflasi seperti emas perhiasan, kopi bubuk, kentang, SKM, dan SKT.

Selain itu, kelompok pendidikan juga memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,04% atau mengalami inflasi sebesar 0,69%. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 12:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Minggu, 13 Oktober 2024 | 08:30 WIB PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pertamina Diminta Tak Jual BBM Subsidi ke Penunggak Pajak Kendaraan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja