TEHERAN, DDTCNews – Pemerintah Iran menawarkan kebijakan insentif pajak berupa tax holiday hingga 13 tahun bagi pelaku bisnis perhotelan. Hal itu diungkapkan dalam konferensi tingkat tinggi pariwisata internasional, yang digelar pada hari Minggu, 2 Oktober 2016.
Wakil Menteri Ekonomi Mohammad Khazaei mengatakan pemberian insentif ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung wisatawan di Iran dan memperbaiki kondisi hotel yang sudah usang.
“Semua kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pariwisata akan menikmati 100% tax holiday antara 5-13 tahun tergantung pada daerahnya," ujarnya kepada pelaku bisnis perhotelan.
Sejak pencabutan sanksi internasional di bawah kesepakatan nuklir tahun lalu, pemerintah moderat melalui Presiden Hassan Rouhani mengatakan akan membuat pariwisata menjadi prioritas utama untuk membangun kembali perekonomian Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung di Iran mengalami kemajuan yang pesat, terbukti jumlah wisatawan meningkat dari 2,2 juta per tahun pada 2009 menjadi 5,2 juta per tahun pada 2015.
Khazei berharap dengan diberikannya insentif pajak ini pada tahun 2025 mendatang, pengunjung wisatawan Iran dapat meningkat hingga mencapai 20 juta wisatawan pertahun. Selain itu, diharapkan 300 hotel baru dapat bermunculan selama 5 tahun ke depan.
“Pada tahun 2015, penerimaan dari sektor pariwisata menyumbang 7,6% untuk PDB Iran. Kami harap di tahun 2016 ini akan meningkat menjadi 9%,” tambahnya seperti dilansir dalam dailystar.com.
Pemerintah berharap sektor pariwisata ini dapat meremajakan hingga 140.000 lapangan kerja baru bagi masyarakat Iran. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.