AMERIKA SERIKAT

Industri Energi Minta Keringanan Pajak Diperpanjang

Redaksi DDTCNews | Kamis, 08 September 2016 | 13:15 WIB
Industri Energi Minta Keringanan Pajak Diperpanjang

US Capitol. (Foto: The Hill)

WASHINGTON, DDTCNews – Grup perdagangan perusahaan yang bergerak di sektor hidromassa, tenaga air (hyrdropower), serta sumber energi lainnya mendorong Kongres melakukan pembaruan terkait regulasi kredit pajak dengan memperpanjang masa berlakunya bagi industri mereka sebelum akhir tahun ini.

Dalam surat yang mereka tulis kepada Kongres, mereka mengungkapkan kurangnya pemberian kredit pajak akan melemahkan daya saing grup tersebut terhadap industri di sektor sumber lainnya seperti angin dan sinar matahari.

“Kami meminta Kongres memperbarui ketentuan keringanan pajak sebelum akhir tahun ini. Banyak hari telah berlalu tanpa ada penambahan jangka waktu keringanan pajak. Hal ini menyebabkan timbulnya ketidakpastian bagi para pengembang proyek di industri kami,” tulis grup tersebut, kemarin (7/9).

Baca Juga:
Retaliasi China, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk Tambahan

Selain itu, tidak adanya penambahan masa keringanan pajak membuat komunitas investor menangkap adanya sinyal pasar yang kurang positif bagi industri di sektor tersebut.

Dalam surat itu, grup tersebut juga menyatakan hasil akhir dari kebijakan keringanan pajak yang menggantung dapat mengakibatkan kurangnya keandalan dari sumber-sumber energi terbaru tersebut.

“Kami percaya ini bukanlah bagian dari keinginan Kongres dan tidak sejalan dengan strategi untuk meningkatkan pasar sumber energi terbaru,” ungkap surat tersebut seperti dilansir The Hill.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Surat itu telah ditandatangani oleh Asosiasi Hydropower Nasional, Dewan Biogas Amerika, Asosiasi Tenaga Biomassa, dan Dewan Pemulihan Energi.

Sebagai tambahan informasi, Pemerintah Amerika Serikat memperpanjang kredit pajak bagi perusahaan yang memproduksi daya, meskipun masa berlaku antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain berbeda.

Proyek sumber energi angin dapat menggunakan kredit pajak hingga 2019, sedangkan untuk sumber energi lainnya seperti geothermal, biomassa, tenaga air, dan limbah padat hanya mendapat kredit pajak hingga akhir tahun ini. Hal inilah yang dapat menimbulkan persaingan kurang sehat dengan perusahaan yang bergerak di sumber energi angin. (Amu)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%