Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan menilai status Indonesia untuk masuk menjadi negara maju terbilang sulit, meski kini telah naik kelas dari negara berpenghasilan menengah bawah menjadi negara berpenghasilan menengah atas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia telah mengalami banyak menghadapi tantangan fundamental sebelum Bank Dunia menaikkan status menjadi negara berpenghasilan menengah atas mulai 1 Juli 2020.
Namun, lanjutnya, tidak sedikit negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income country) saat ini yang justru terjebak dalam perangkap pendapatan menengah (middle income trap) selama puluhan tahun.
"Banyak negara middle income ini, tetapi mereka selama tiga dekade tidak bergerak. Mereka terperangkap di lingkungan level middle income trap," katanya, dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI, Selasa (7/7/2020).
Sri Mulyani menyebut negara di kawasan Asia yang berhasil keluar dari middle income trap tersebut antara lain Korea Selatan dan Singapura. Sedangkan negara seperti Thailand dan China, belum mampu keluar dari middle income trap.
Oleh karena itu, perlu upaya yang kuat untuk keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju (high income country). Hal yang perlu diperbaiki antara lain kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan kemampuan berinovasi.
Ketiga hal ini, kata Sri Mulyani, akan menentukan daya saing Indonesia di antara negara lainnya. Meski begitu, masih ada isu reformasi birokrasi dan regulasi untuk menciptakan institusi pemerintahan yang bersih.
"Kita perlu kelas menengah yang cukup stabil dan tidak rentan turun, dan dunia usaha yang memiliki competitiveness dan daya tahan terhadap shock," ujarnya.
Bank Dunia sebelumnya telah menaikkan status Indonesia dari negara berpenghasilan menengah bawah (lower-middle income country) menjadi negara berpenghasilan menengah atas per 1 Juli 2020.
Kenaikan status tersebut berdasarkan penilaian pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita Indonesia tahun 2019 yang naik menjadi US$4.050, dari posisi sebelumnya US$3.840.
Bank Dunia memiliki empat kategori negara berdasarkan GNI per kapita, yaitu low income sebesar (US$1.035), lower middle income (US$1.036—US$4,045), upper middle income (US$4.046—US$12.535), dan high income (lebih dari US$12.535). (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.