INDIA

Incar Insentif Bea Masuk, Tesla Wajib Beli Suku Cadang US$500 Juta

Redaksi DDTCNews | Jumat, 18 Februari 2022 | 14:30 WIB
Incar Insentif Bea Masuk, Tesla Wajib Beli Suku Cadang US$500 Juta

Ilustrasi. Pemilik mobil Tesla Tim Shim, 42, merekam video "unboxing" dari mobil Model 3 barunya di Singapura, Senin (25/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su/AWW/djo

NEW DELHI, DDTCNews – Untuk memperoleh fasilitas potongan bea masuk atas kendaraan, Tesla diminta untuk berkomitmen membeli suku cadang domestik paling sedikit US$500 juta atau setara dengan Rp7,17 triliun.

CEO Tesla Elon Musk meminta Pemerintah India untuk memotong tarif bea masuk atas mobilnya. Namun, pemerintah baru akan mempertimbangkan permintaannya jika Tesla berkomitmen membeli suku cadang domestik paling sedikit US$500 juta.

“Masih bekerja melalui banyak tantangan dengan pemerintah,” cuit Musk di Twitter seperti dilansir thequint.com, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga:
Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Di India, tarif bea masuk sebesar 100% dikenakan atas mobil impor yang memiliki nilai lebih dari INR30 lakh atau sekitar Rp573,26 juta. Sementara itu, mobil impor dengan nilai kurang dari INR30 lakh akan dikenakan bea masuk sebesar 60%.

Saat ini, harga penawaran termurah Tesla (Model 3) lebih tinggi dari INR30 lakh jika termasuk biaya pengiriman. Melalui pemotongan tarif bea masuk, Musk beharap Tesla bisa memulai penjualan mobil di India.

Tesla juga dilaporkan harus memiliki rencana sumber komponen yang sebanding dengan perkiraan penjualan mobilnya di India dalam mendapatkan pemotongan pajak. Tesla pun harus mengekspor komponen India ke China jika berencana mengimpor mobil dari sana.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Saat ini, Pemerintah India fokus meningkatkan manufaktur kendaraan listrik lokal dan komponen terkait sehingga dibuatlah skema production-linked incentive (PLI). Skema ini memberikan insentif produksi, keringanan PPN, dan lainnya.

Sementara itu, Kementerian Industri India menilai Tesla belum mengajukan permohonan production-linked incentive (PLI). Untuk itu, perusahaan otomotif asal AS tersebut tidak dapat memperoleh insentif dalam PLI terkait dengan kendaraan listrik.

“Tesla tidak termasuk dalam 115 perusahaan yang mengajukan skema PLI untuk mendorong produksi kendaraan listrik dalam negeri,” sebut Kementerian Industri. (vallen/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN