BADAN PUSAT STATISTIK:

Impor Migas Tinggi, Neraca Perdagangan RI Kembali Defisit

Redaksi DDTCNews | Senin, 25 Juni 2018 | 14:11 WIB
Impor Migas Tinggi, Neraca Perdagangan RI Kembali Defisit

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor-impor Indonesia pada Mei 2018. Hasilnya kurang menggembirakan karena dua bulan berturut-turut neraca perdagangan RI defisit.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan defisit terjadi karena nilai impor Mei 2018 mencapai US$17,64 miliar. Angka itu lebih tinggi dari nilai ekspor pada bulan yang sama yang sebesar US$16,12 miliar atau defisit sebesar US$1,52 miliar.

"Impor naik 9,17% dari bulan lalu sebesar US$16,16 miliar dan naik 28,12% dari Mei 2017 sebesar US$13,77 miliar," katanya, Senin (25/6).

Baca Juga:
BPS Catat 7,47 Juta Orang Indonesia Menganggur hingga Agustus 2024

Impor yang terus meningkat ini banyak disumbang oleh impor migas RI. Terlebih saat ini tengah terjadi kenaikan harga minyak di pasar internasional.

"Impor migas pada Mei 2018 mencapai US$ 2,82 miliar atau naik 20,95% dibanding April 2018. Angkanya naik lebih tinggi jika dibandingkan angka tahun lalu pada Mei 2017 yang naik 57,17% (yoy)," terangnya.

"Pertumbuhan ekspor bagus tapi impornya jauh lebih tinggi. Kita berharap bulan depan bisa surplus karena angka ekspor impor akan berpengaruh pada data petumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2018," harapnya.

Baca Juga:
Inflasi Oktober 2024 Capai 1,71 Persen, Turun dari Bulan Lalu

Adapun secara sektoral, impor barang konsumsi naik 14,88% dari bulan sebelumnya menjadi US$1,73 miliar. Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan konsumsi jelang Ramadan dan Lebaran kemarin.

Namun, nilai impor tertinggi disumbang oleh impor bahan baku dan penolong yang mencapai US$13,11 miliar atau naik 9,02% dari bulan sebelumnya. Sedangkan impor barang modal sebesar US$2,81 miliar atau naik 6,63% dari bulan sebelumnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 05 November 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat 7,47 Juta Orang Indonesia Menganggur hingga Agustus 2024

Jumat, 01 November 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Oktober 2024 Capai 1,71 Persen, Turun dari Bulan Lalu

Senin, 01 Juli 2024 | 11:34 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra