Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Kinerja impor pada Januari 2022 terpantau melonjak secara tahunan (yoy). Kondisi ini lantas berdampak positif terhadap penerimaan pajak dalam rangka impor (PDRI).
Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan realisasi PDRI pada Januari 2022 senilai Rp22,06 triliun. Angka tersebut terdiri atas pajak penghasilan (PPh) 22 impor Rp5,49 triliun, pajak pertambahan nilai (PPN) impor Rp16,42 triliun, dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) Rp150 miliar.
“PDRI meningkat sejalan dengan membaiknya aktivitas impor,” tulis Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada APBN KiTa edisi Februari 2022, dikutip Jumat (25/2/2022).
Lebih lanjut, Kemenkeu melaporkan realisasi PPh 22 impor dan PPN impor tercatat tumbuh masing-masing 42,54% year on year (yoy) dan 49,73% yoy. Sementara itu, PPnBM impor bahkan mampu tumbuh hingga 142,95% yoy.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Januari 2022 kinerja impor tumbuh sebesar 36,77% yoy. Meski demikian, secara bulanan impor melambat yakni minus 14,62%.
Kemenkeu menyebut kinerja impor pada bulan lalu didorong oleh tumbuhnya impor bahan baku, barang modal, maupun barang konsumsi, hingga sektor migas maupun non-migas.
Kinerja impor migas tumbuh 43,66% yoy terutama dari impor BBM dan gas alam maupun buatan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya harga dan permintaan konsumsi masyarakat maupun industri.
Adapun impor non-migas tumbuh 35,86% yoy, didorong pertumbuhan komoditas berupa besi baja dasar, mesin penambangan konstruksi, dan bahan baku plastik pendukung kegiatan industri.
“Kinerja positif ini menunjukkan pemulihan kegiatan industri dalam negeri masih berlanjut hingga awal tahun 2022,” kata Kemenkeu. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.