PEREKONOMIAN DUNIA

IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Singgung Imbas ke Subsidi

Redaksi DDTCNews | Kamis, 21 April 2022 | 10:30 WIB
IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Singgung Imbas ke Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

JAKARTA, DDTCNews - International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 dari 4,4% year on year (yoy) menjadi 3,6% yoy pada April ini.

Angka terbaru tersebut merupakan revisi kedua setelah yang pertama pada Januari lalu. Dalam keterangannya IMF menyebutkan revisi tersebut sejalan dengan adanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan tekanan perekonomian global

"Ini menggambarkan momentum pemulihan ekonomi global mengalami tekanan sangat besar akibat kondisi perekonomian dipengaruhi eskalasi perang yang menimbulkan spillover dari sisi harga komoditas," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons rilis IMF tersebut dalam konferensi pers realisasi APBN edisi April 2022, dikutip Kamis (21/4/2022).

Baca Juga:
Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Lebih lanjut, Menkeu mengatakan tekanan harga komoditas menimbulkan gejolak inflasi di sejumlah negara. Bahkan IMF merevisi angkanya ke atas tingkat inflasi global dari 3,9% yoy menjadi 5,7% yoy pada tahun ini.

"Dan bahkan [inflasi] negara-negara berkembang [diperkirakan IMF] melonjak 5,9% ke 8,7%. Ini dalam pertemuan kita dari berbagai negara emerging dengan IMF. Yang seharusnya naik malah turun yaitu pertumbuhan ekonomi, yang seharusnya turun malah naik yaitu inflasi," ucapnya.

Secara spesifik, menkeu menjabarkan Indonesia juga turut terkena dampak perekonomian global yang menyebabkan harga komoditas sumber daya alam seperti minyak, gas bumi, nikel, feronikel melonjak cukup tajam. Sementara, harga-harga komoditas pangan yang juga melonjak misalnya gandum, jagung, dan minyak kelapa sawit.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

"Kenaikannya ekstrem dan cepat ini yang menimbulkan suatu shock hampir di semua negara, bilateral mereka dihadapkan dengan kondisi tekanan harga energi dan pangan yang menyebabkan APBN mereka merespons terutama mereka membuat subsidi, subsidinya melonjak tinggi," kata Menkeu.

Kendati IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global, Sri Mulyani masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa mencapai 5,2% yoy, sedangkan pada kuartal I/2022 ekonomi dalam negeri diharapkan tumbuh 4,5%-5,2% yoy. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?