PAKISTAN

IMF Minta Negara Ini Optimalkan Pajak dan Kurangi Utang

Redaksi DDTCNews | Senin, 22 Juli 2019 | 17:49 WIB
IMF Minta Negara Ini Optimalkan Pajak dan Kurangi Utang

David Lipton.

JAKARTA, DDTCNews – International Monetary Fund (IMF) meminta Pakistan untuk memobilisasi penerimaan pajak dan memangkas utang.

Hal ini disampaikan Penjabat Direktur Pelaksana IMF David Lipton saat bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam kunjungan ke Washington D.C. Amerika Serikat (AS) pada Minggu (21/7/2019) waktu setempat.

“Saya menyoroti perlunya memobilisasi penerimaan pajak domestik sekarang dan di masa depan untuk menyediakan secara andal bagi pengeluaran sosial dan pembangunan yang dibutuhkan, sambil menempatkan utang pada tren penurunan,” ujar Lipton, seperti dikutip pada Senin (22/7/2019).

Baca Juga:
WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Lipton mengatakan IMF serta mitra internasional lainnya bekerja erat dengan pemerintah untuk mendukung pelaksanaan reformasi. Reformasi yang didukung IMF ini bertujuan untuk menstabilkan ekonomi, memperkuat institusi, dan membuka jalan untuk berkelanjutan dan seimbang.

Seperti diketahui, pemerintah menghadapi tekanan yang meningkat ketika ada kenaikan harga (inflasi) dan kebijakan penghematan yang ketat di bawah bailout terbaru Pakistan dari IMF. IMF memberikan US$6 miliar kepada Pakistan yang tengah mengalami kesulitan ekonomi.

Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi yang lebih banyak dari sisi impor telah menopang pertumbuhan di Pakistan. Kondisi itu membantu menyembunyikan masalah ekonomi yang penuh dengan inefisiensi dan tanpa basis ekspor yang kuat.

Baca Juga:
Negara Ini Siapkan Sanksi Lebih Tegas terhadap Para Penghindar Pajak

Tetapi pemerintah Khan, seperti banyak pendahulunya, telah dipaksa untuk beralih ke IMF untuk mencegah krisis neraca pembayaran. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,5% pada tahun fiskal hingga Juni 2018, diperkirakan melambat menjadi 2,4% pada tahun ini. Hal ini, menurut IMF, tidak cukup untuk mengimbangi pertumbuhan populasi yang sekarang berjumlah 208 juta.

Seperti dilansir Aljazeera, Khan diagendakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump. Trump kemungkinan akan mendesak Khan untuk membantu mengakhiri perang di Afghanistan. Tahun lalu, Trump memangkas ratusan juta dollar dalam bantuan keamanan ke Pakistan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN