KINERJA FISKAL

Hingga Oktober 2022, Restitusi Pajak Sudah Capai Rp190,14 Triliun

Dian Kurniati | Senin, 28 November 2022 | 14:07 WIB
Hingga Oktober 2022, Restitusi Pajak Sudah Capai Rp190,14 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi pengembalian pembayaran atau restitusi pajak hingga Oktober 2022 mencapai Rp190,14 triliun.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor mengatakan realisasi restitusi pajak tersebut tumbuh 7,9% secara tahunan. Berdasarkan jenis pajaknya, restitusi pajak tersebut paling besar berasal dari pajak pertambahan nilai (PPN) dalam negeri.

"Untuk perincian realisasi restitusi per jenis pajak, didominasi oleh restitusi PPN dalam negeri," katanya, Senin (28/11/2022).

Baca Juga:
PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Neilmaldrin mengatakan restitusi PPN dalam negeri hingga Oktober 2022 senilai Rp145,07 triliun atau tumbuh 24,83% secara tahunan. Kemudian, ada restitusi pajak penghasilan (PPh) Pasal 25/29 badan yang senilai Rp38,06 triliun atau tumbuh 25,05%.

Sementara apabila diperinci menurut sumbernya, restitusi dipercepat mencapai Rp79,62 triliun atau tumbuh 62,60%, sedangkan restitusi dari upaya hukum senilai Rp27,49 triliun atau terkontraksi 3,02% dan restitusi normal Rp83,03 triliun atau minus 16,05%.

Melalui PMK 209/2021, pemerintah mengubah ketentuan mengenai restitusi PPN dipercepat. Beleid itu mengatur batas maksimal restitusi dipercepat diputuskan naik dari Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar.

Baca Juga:
Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Sebelumnya, restitusi PPN dipercepat dengan nilai maksimal Rp5 miliar merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah sebagai dukungan likuiditas bagi wajib pajak saat pandemi Covid-19.

Hingga akhir Oktober 2022, pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak senilai Rp1.448,2 triliun atau tumbuh 51,8%. Realisasi tersebut juga setara 97,5% dari target yang tertuang dalam Perpres 98/2022 senilai Rp1.485 triliun. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:30 WIB CORETAX SYSTEM

Integrasikan Pengawasan WP, Coretax Perlu Terhubung ke Semua Instansi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB PMK 136/2024

Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods