KOTA BANDUNG

Genjot Penerimaan Pajak, NJOP Bakal Disesuaikan Tahun Ini

Nora Galuh Candra Asmarani | Selasa, 10 Maret 2020 | 15:04 WIB
Genjot Penerimaan Pajak, NJOP Bakal Disesuaikan Tahun Ini

Ilustrasi.

BANDUNG, DDTCNews—Guna mengejar target penerimaan pajak sebesar Rp2,7 triliun pada tahun ini, Pemkot Bandung berencana melakukan penyesuaian terhadap nilai jual objek pajak (NJOP).

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Bandung Arief Prasetya mengatakan penyesuaian NJOP merupakan satu dari sekian langkah strategis Pemkot Bandung dalam mengejar target penerimaan pajak tahun ini.

“Kami mempertimbangkan Kota Bandung yang dikejar oleh banyak pengembang. Juga perkembangan yang semakin pesat, terutama di daerah-daerah pertumbuhan baru, termasuk pemukiman,” katanya di Bandung, Selasa (10/3/2020).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Menurut Arief, Kota Bandung saat ini menjadi salah satu kota yang dilirik para pengembang properti. Alhasil, pertumbuhan pemukiman di Kota Bandung terbilang cukup pesat, sehingga NJOP perlu disesuaikan.

Selain NJOP, lanjutnya, Pemkot Bandung juga menyasar potensi pajak hotel, restoran dan hiburan yang saat ini menjadi andalan Pemkot Bandung. Tak ketinggalan, pemkot juga terus membangun sistem informasi pelayanan pajak dan menyempurnakan regulasi.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung Maya Himawati meminta BPPD Kota Bandung untuk terus meningkatkan penerimaan dari sektor pajak yang belum maksimal, terutama pajak dari sektor hiburan.

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

“Pajak hiburan mengalami penurunan, karena pertandingan bola yang jarang diselenggarakan Bandung, tetapi kita juga perlu memperhatikan bagaimana di tempat hiburan lain serta jenis hiburan lain karena potensinya yang besar," tutur Maya.

Di lain pihak, Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Rini Ayu Susanti menyoroti kinerja pajak parkir. Menurutnya, Bandung punya potensi pajak parkir yang tinggi lantaran memiliki objek pariwisata yang menarik.

Tak hanya itu, Rini juga meminta BPPD untuk memperhatikan pengawasan pajak reklame. Dia berharap Pemkot tidak kecolongan dengan bermunculannya reklame-reklame yang tidak membayar pajak.

"Potensi pajak reklame di Kota Bandung cukup besar karena kita melihat banyak reklame yang muncul dimana-mana," ujar Rini seperti dilansir Galamedianews. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN