Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
Paparan mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri. (Foto: Youtube DJP)
JAKARTA, DDTCNews - Mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri berpandangan pemberian dukungan dari sisi permintaan melalui bantuan langsung tunai (BLT) memiliki potensi besar meningkatkan investasi ketimbang pemberian dukungan dari sisi produksi.
Melalui dukungan dari sisi permintaan, konsumen akan memiliki uang lebih sehingga timbul permintaan. Apabila timbul permintaan dari konsumen, maka dunia usaha akan terdorong kembali melakukan investasi.
"Itulah mengapa kebijakan moneter tidak sepenuhnya efektif. Suku bunga acuan sangat rendah, tapi ngapain pinjam uang untuk menambah barang? Menambah barang nanti barangnya jadi stok karena enggak ada yang beli," ujarnya pada Konferensi Nasional Perpajakan 2020, Kamis (3/12/2020).
Hal ini pula yang menurut Chatib menjelaskan mengapa realisasi fasilitas pajak hingga akhir tahun masih sangat rendah. "Saya harus terus terang insentif pajak tidak efektif untuk saat ini karena perusahaan yang rugi memang tidak membayar pajak," ujar Chatib.
Chatib menerangkan dalam kondisi lemahnya permintaan seperti sekarang, dunia usaha tidak berminat untuk berinvestasi guna meningkatkan kapasitas di tengah pandemi.
Contohnya, maskapai penerbangan tidak akan berpikir untuk menambah jumlah pesawat bila kapasitas pesawat tidak mungkin terisi penuh di tengah pandemi sedangkan biaya-biaya seperti bahan bakar dan bandara masih sama.
Secara berurutan, Chatib berpandangan pemerintah perlu memberikan stimulus dari sisi permintaan melalui BLT dibarengi dengan penanganan pandemi Covid-19 dari sisi kesehatan untuk menciptakan permintaan.
Apabila permintaan sudah mulai muncul, maka stimulus berupa jaminan kredit baru bisa diberikan. Ketika perekonomian sudah normal, barulah pemerintah dapat memberikan insentif pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.